Alih Fungsi Lahan Resapan Tingkatkan Risiko Bencana

Bencana banjir dan longsor di 893 daerah aliran sungai (DAS) terus meningkat selama 10 tahun terakhir. Peningkatan risiko bencana diyakini diakibatkan alih fungsi lahan dari lahan terbuka yang berfungsi sebagai resapan air menjadi lahan terbangun di daerah aliran sungai.

Iis (52), tinggal di rumah berjarak sekitar 6 meter dari dinding tanggul sungai Cikapundung di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Sudah 15 tahun dia tinggal di dekat sungai dan selalu kebanjiran setiap anak sungai Citarum tersebut meluap.

Saat memutuskan pindah ke rumahnya yang sekarang, dia tidak mengira jika ketinggian banjirnya mencapai satu meter lebih. “Dulu sungai ini kan dalam, saya kira banjirnya gak akan tinggi. Malah awal kebanjiran, saya milih tinggal di rumah, padahal tetangga pada ngungsi,” cerita Iis mengenang awal kebanjiran di tahun 2008.

Namun setelah berkali-kali kebanjiran, Iis dan keluarganya sekarang memilih untuk mengungsi ke rumah saudara saat air banjir mulai memasuki rumah.

KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA
Warga menggunakan perahu untuk melintasi banjir luapan Sungai Citarum yang menggenangi Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, 25 Desember 2020. Dari hasil analisis Kompas, daerah aliran Sungai Citarum masuk dalam kategori ‘sangat tinggi’ indeks “risiko bencana banjir dan tanah longsor”.

Iis berharap bisa segera pindah dari rumahnya. “Enggak enak tinggal disini banjir terus. Rasanya pengin pergi dari sini cepat,” Katanya.

Kecamatan Dayeuhkolot tempat tinggal Iis, menjadi salah satu kecamatan rawan banjir DAS Citarum. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama empat tahun terakhir menunjukkan, telah terjadi 33 kejadian banjir di Dayeuhkolot.

Daerah aliran Sungai Citarum dari hasil analisis Kompas masuk dalam kategori ‘sangat tinggi’ indeks “risiko bencana banjir dan tanah longsor” dengan nilai 0,74. Angka ini tertinggi dari 893 DAS yang dianalisis oleh Kompas.

Dari indeks risiko bencana ini ditemukan bahwa DAS paling berbahaya di Indonesia adalah DAS Citarum di Jawa Barat dengan skor 0,74; lalu DAS Barito di Kalimantan Tengah dan Selatan (0,62); DAS Bengawan Solo di Jawa Tengah dan Jawa Timur (0,57); DAS Cisadane yang melintasi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten (0,39); dan DAS Brantas di Jawa Timur (0,34).

Indeks Risiko Bencana