Apa Perbedaan Merawat Lansia di Rumah dan di Panti Wreda?

Tulisan ke-13 dari 13 dari artikel    “Bagaimana Profil Gen Z dan Milenial Indonesia yang Menopang Hidup 5,6 Juta Lansia?”

 

Puisi di Saat Daku Tua

Di saat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu, maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Di saat saya dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankan, bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Di masa kecilmu, saya harus mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan, ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaikan di masa kecilmu, daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Di saat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih. Maklumilah diriku, dukunglah diriku, bagaikan daku terhadapmu di saat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku. Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu, daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur. Di dalam senyumku ini tertanam kasihku yang tidak terhingga padamu.

Kompas/M. Puteri Rosalina
Para lansia penghuni Panti Wreda Stella Maris, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, menerima kunjungan sosial masyarakat Sabtu (06/04/2024) lalu. Panti Wreda tersebut dihuni oleh 15 Wanita lansia.

 

Demikian, adalah penggalan puisi yang tertempel di dinding Panti Wreda Stella Maris, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Puisi tersebut seakan mengingatkan kita generasi muda untuk lebih memahami para lansia ini. Tidak mudah hidup bersama generasi tua yang kapasitas fisik, mental, maupun daya ingatnya sudah menurun. Dibutuhkan kesiapan mental dan keuangan, quality time untuk berinteraksi, serta kesabaran untuk merawat lansia.

Ada beberapa pilihan bagi lansia untuk menikmati masa tuanya. Di antaranya, dengan tinggal di rumah bersama pasangan, tinggal bersama anak/kerabat, hingga tinggal di panti wreda ataupun rumah lansia.

Jika lansia tinggal di panti wreda, hidupnya akan lebih teratur, rutin terpantau kesehatannya, namun aktivitasnya cenderung monoton, dan biayanya relatif lebih mahal, dibandingkan merawat lansia di rumah. Dari hitungan Kompas, merawat lansia di panti wreda relatif lebih mahal sekitar Rp 5 juta per bulan, dibandingkan jika tinggal bersama keluarga di rumah.

 

 

KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN
Suasana para lansia di Panti Wreda Stella Maris, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jumat (26/4/2024).

 

Keberadaan panti wreda saat ini menjadi alternatif bagi keluarga yang tidak memungkinkan merawat lansia di rumah. Menurut Direktur Pusat Kajian Keluarga dan Kelanjutusiaan (CeFAS) Universitas Respati Indonesia Susiana Nugraha, panti wreda atau senior living/senior care menjadi tempat yang memadai untuk lansia, daripada mereka tinggal sendirian di rumah ataupun tidak ada ruang khusus untuk merawat lansia di rumah.

“Beberapa orang tua yang memiliki pemahaman tidak ingin merepotkan anak ketika dia tua, memilih untuk tinggal di panti wreda atau rumah lansia,” kata Susiana. Menurutnya, di luar negeri, lansia yang tinggal di panti adalah hal yang biasa, hanya saja di Indonesia masih dianggap hal yang tabu.

 

Kompas/Priyombodo
Mayawati, seorang lanjut usia yang tetap produktif di usianya ke 88 tahun saat ditemui di rumahnya yang juga menjadi tempat usaha menjual biji kopi di pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (29/5/2021).

“Beberapa orang tua yang memiliki pemahaman tidak ingin merepotkan anak ketika dia tua, memilih untuk tinggal di panti wreda atau rumah lansia”

Liputan Jurnalisme Data Kompas selama April-Mei 2024, merekam cerita para lansia yang tinggal di rumah dan panti wreda,  serta para perawat yang merawat lansia.

 

Beberapa lansia menikmati tinggal di panti wreda karena bisa bertemu dan berinteraksi dengan sesamanya. Namun, ada pula lansia yang tidak betah tinggal di panti wreda karena merasa kesepian dan jauh dari keluarga.

 

 

Namun, jika ingin merawat lansia di rumah, ada beberapa tips yang wajib diperhatikan. Di antaranya kesiapan mental, kesadaran berlapis, serta menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan lansia, dari seluruh anggota keluarga. Pengeluaran pun juga akan bertambah, khususnya jika lansia mengalami gangguan kesehatan.

Tak kalah penting, adalah memastikan kondisi rumah aman bagi lansia, untuk meminimalisir supaya lansia tidak terjatuh dalam rumah. Juga membuat lansia tetap aktif dengan berolahraga ringan dan tetap berinteraksi dengan orang lain.

Cerita lansia yang tinggal di rumah bersama anak/kerabatnya juga bisa dijadikan inspirasi bagaimana lansia bisa tetap bahagia dan produktif di masa tuanya.

 

 

Bagi mereka yang sehari-hari merawat lansia, baik di rumah ataupun Panti Wreda, dibutuhkan kesabaran, pengorbanan waktu, dan bisa melayani dengan hati.

 

 

Baca artikel lainnya seputar lansia, milenial, dan Gen Z : 

Warga Lansia Masih Bekerja Menopang Generasi Z

Sulitnya Warga Lansia Mengakses Perlindungan Sosial

Lansia Pekerja dalam Kondisi Rentan

Resep Antipikun ala Oma-Opa di Kancah Kuliner

Jutaan Warga Lansia Bergantung pada Bantuan Milenial dan Gen Z

Cinta-Bakti Milenial untuk Warga Lansia

Pekerjaan Rumah di Provinsi dengan Banyak Warga Lansia

Tipisnya Dompet Gen Z dan Milenial Sebelum Usia Senja

Bersakit-sakit Dahulu, Senang di Hari Tua Kemudian

Mengapa Banyak Orang Indonesia Tak Menganggap Penting Dana Pensiun

Apa Saja Pilihan Aktivitas Warga Lansia di Hari Tua?