Lindswell merajai sejumlah nomor di SEA Games dan ia juga adalah juara dunia. Namun, Lindswell belum pernah berhasil menyabet meraih emas di Asian Games. Ajang di Indonesia kali ini menjadi kesempatan besar baginya untuk memecah kebuntuan itu sekaligus menjadi penebus ambisinya tersebut.
Bulu tangkis selalu menjadi andalan ”Merah Putih” meraih medali emas dalam setiap ajang multicabang internasional, apalagi ketika Asian Games 2018 digelar di negara sendiri. Tim ”Merah Putih” akan mengandalkan pemain yang sebagian besar di antaranya akan menjalani debut dalam Asian Games, termasuk ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Hanya Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Greysia Polii, Debby Susanto, Mohammad Ahsan, dan Ihsan Maulana Mustofa yang pernah merasakan bersaing dalam multicabang empat tahunan itu. Selain Kevin/Marcus, nomor ganda putra memilih pasangan yang sama-sama berusia 22 tahun, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, alih-alih peraih emas Asian Games Incheon 2014, Hendra Setiawan/Ahsan.
Indonesia menjaga tradisi meraih medali Olimpiade cabang angkat besi sejak 18 tahun lalu. Kini, tim ”Merah Putih” bertekad mengukir sejarah meraih medali emas Asian Games untuk pertama kalinya. Tim angkat besi Indonesia mengandalkan 13 lifter pada Asian Games 2018. Lifter-lifter terbaik Indonesia akan turun pada 9 dari 14 kategori di Asian Games.
Pada kategori putra, tim ”Merah Putih” diperkuat Surahmat (kelas 56 kilogram), Muhammad Purkon dan Eko Yuli Irawan (62 kg), Deni dan Triyatno (69 kg), I Ketut Ariana dan Rahmat Erwin Abdullah (77 kg). Lifter putri terdiri dari Sri Wahyuni Agustiani dan Yolanda Putri (48 kg), Syarah Anggraini (53 kg), Acchedya Jagadditha (58 kg), Yuripah Melsandi (69 kg), dan Nurul Akmal (+75 kg).
Tak hanya ingin penuhi target medali, tim pencak silat punya misi khusus, yaitu mempertahankan pencak silat agar tetap dipertandingkan pada Asian Games selanjutnya. Pencak silat setarikan napas dengan Indonesia. Seni bela diri yang menjadi kekayaan Nusantara ini bertahun-tahun dipromosikan ke berbagai penjuru dunia.
Tahun ini, untuk pertama kali, pencak silat akan dipertandingkan secara resmi di Asian Games. Untuk bisa menjadi raja pencak silat di negeri sendiri, Indonesia minimal meraih lima atau enam medali emas dari total 16 medali emas yang diperebutkan. Itu melebihi target tiga medali emas yang ditetapkan pemerintah. Tidak mudah, karena negara lain juga kian kuat.
Panjat tebing menjadi salah satu cabang potensial medali emas bagi Indonesia di Asian Games. Nomor kecepatan menjadi tumpuan meraih dua medali emas. Cabang olahraga panjat tebing untuk pertama kalinya akan resmi dipertandingkan di Asian Games saat ajang olahraga bangsa-bangsa Asia itu berlangsung di Jakarta dan Palembang tahun ini.
Dengan prestasi yang telah ditorehkan para atletnya sejak beberapa tahun lalu, Indonesia menempatkan dirinya sebagai negeri panjat tebing terbaik di Asia. Bahkan, khusus di nomor kecepatan (speed), timnas panjat tebing Indonesia di awal 2018 mampu menumbangkan Rusia sebagai pemegang peringkat tim nomor satu dunia Federasi Panjat Tebing Dunia (IFSC) di nomor kecepatan. Dua atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu dan Aspar Jaelolo, termasuk atlet elite dunia.
Prestasi ”mentereng” tuan rumah Indonesia pada cabang paralayang di berbagai kejuaraan dunia membuat ”pengendara angin” nasional menjadi tumpuan meraih medali emas di Asian Games 2018. Ada enam nomor untuk cabang paralayang yang akan digelar pada 20 Agustus sampai 29 Agustus 2018 di kawasan Gunung Mas, Puncak, Bogor.
Indonesia yakin bisa mendapatkan emas dari nomor akurasi tim putri. Selain dari akurasi tim putri, peluang medali emas juga bisa diperoleh dari nomor akurasi tim putra dan akurasi individual. Sementara untuk lintas alam, harus diakui peluang meraih emas cukup berat karena di nomor ini banyak atlet negara lain yang lebih jago dari atlet nasional.
Jet ski baru pertama kali dilombakan di Asian Games. Di Asian Beach Games, olahraga ini menampilkan 6 jenis kompetisi: runabout open, runabout 1000, runabout endurance, runabout stock, open ski, dan sport GP. Cabang ini menjadi andalan Indonesia untuk meraih medali emas.
Salah satu atlet Indonesia, Aero Aswar adalah seorang juara dunia. Aero dan kawan-kawan optimistis bisa memberikan yang terbaik di cabang ini bagi tim Merah Putih. Perlombaan jet ski akan dilakukan mulai 23 Agustus hingga 26 Agustus di Pantai Ancol, Taman Impian Jaya Ancol.
Kota New Delhi, India, menjadi titik awal sejarah ajang multicabang terbesar di Asia dengan menjadi penyelenggara pertama Asian Games pada 1951. Sebanyak 11 negara mengikuti pesta olahraga di New Delhi dengan jumlah atlet yang bertanding sebanyak 491 orang.
Atlet Indonesia termasuk yang ikut bertanding di New Delhi bersama atlet dari Afghanistan, Myanmar, Sri Lanka, Iran, Jepang, Nepal, Filipina, Singapura, Thailand, dan tuan rumah India. Asian Games pertama dibuka Presiden Rajendra Prasa di Stadion Nasional Dhyan Chand.
Istimewa
Repro 70 Tahun PSSI
Sebanyak enam cabang olahraga dipertandingkan, yakni atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, balap sepeda (jalan raya dan trek), sepak bola, serta angkat besi, memperebutkan 169 medali emas.
Setelah mencatat sejarah pertama kali sebagai penyelenggara, New Delhi kembali menjadi tuan rumah Asian Games Ke-9 yang berlangsung 19 November-4 Desember 1982. Sebanyak 4.595 atlet dari 33 negara mengikuti ajang ini. Sejumlah cabang baru dipertandingkan, seperti bola tangan, berkuda, dayung, dan golf.
Arsip Kompas
Asian Games kedua digelar di Manila, Filipina, pada 24 April-9 Mei 1954. Peserta meningkat dengan kehadiran 19 negara dengan jumlah atlet yang bertanding mencapai 970 orang. Ajang ini dibuka Presiden Filipina Ramon Magsaysay di Stadion Rizal Memorial, Malate, Manila.
Delapan cabang olahraga dipertandingkan, yaitu atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, tinju, sepak bola, menembak, angkat besi, gulat serta memperebutkan 229 medali emas.
Tokyo menjadi tuan rumah Asian Games 1958 yang digelar mulai 24 Mei hingga 1 Juni 1958. Jumlah peserta semakin banyak dan kali ini melibatkan 20 negara dengan 1.820 atlet. Ajang kali ini dibuka Kaisar Hirohito.
Sebanyak 12 cabang olahraga dipertandingkan yakni atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, sepeda (jalan raya dan trek), hoki lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi memperebutkan 350 medali emas.
Jakarta, Indonesia, giliran menjadi tuan rumah pada Asian Games 1962. Ajang ini berlangsung 24 Agustus-4 September dibuka resmi oleh Presiden Soekarno di Stadion Gelora Bung Karno. Sebanyak 1.460 atlet bertanding mewakili 17 negara Asia.
Arsip Kompas
Sebanyak 13 cabang olahraga dipertandingkan, antara lain atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, tinju, balap sepeda (jalan raya dan trek), hoki, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, dan gulat. Asian Games 1962 ini memperebutkan 372 medali emas.
Bangkok, Thailand, menjadi tuan rumah Asian Games 1966 yang berlangsung 9-20 Desember 1966. Sebanyak 18 negara ambil bagian dengan jumlah atlet mencapai 1.945 orang. Raja Bhumibol Adulyadej secara resmi membuka Asian Games ini di Stadion Suphachalasai.
Repro/Kompas/Totok Wijayanto
Sebanyak 14 cabang olahraga dipertandingkan, yakni atletik, olahraga air (renang, loncat indah, dan polo air), basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, hoki lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi, dengan menyediakan 460 medali emas.
Bangkok mencatat sejarah dengan secara beruntun menjadi tuan rumah Asian Games Ke-6 pada 1970. Hal itu karena Korea Selatan mundur sebagai tuan rumah dengan alasan keuangan dan ancaman keamanan. Ajang ini diikuti 2.400 atlet dari 18 negara.
Sebanyak 15 cabang olahraga dipertandingkan, antara lain atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, hoki lapangan, sepak bola, layar, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Asian Games 1970 memperebutkan 423 medali.
Thailand lagi-lagi menjadi penyelenggara Asian Games pada 9-20 Desember 1978. Awalnya, Singapura ditunjuk menjadi tuan rumah, tetapi ”Negeri Singa” itu membatalkan rencana karena alasan keuangan.
Kota Islamabad, ibu kota Pakistan, sempat muncul sebagai pengganti, tetapi muncul penolakan dari beberapa negara Asia Selatan karena konflik negeri itu dengan Bangladesh dan India. Raja Bhumibol Adulyadej secara resmi membuka ajang ini.
Sebanyak 3.842 atlet yang berasal dari 25 negara mengikuti kompetisi di 21 cabang olahraga yang menyediakan 626 medali emas.
Kompas/Ryadi, Kartono
Kompas/Syamin Pardede
Lagi-lagi Bangkok menjadi tuan rumah Asian Games pada 6-20 Desember 1998. Sebanyak 6.554 atlet dari 41 negara berpartisipasi. Mereka bertanding di 36 cabang olahraga yang menyediakan 1.225 medali emas, termasuk beberapa cabang baru, yakni kano, kabaddi, dan sepak takraw.
Raja Bhumibol Adulyadej resmi membuka pesta di Stadion Nasional Rajamangala.
Asian Games Ke-7 digelar di Teheran, Iran, 1-16 September 1974. Syah Mohammad Reza Pahlevi membuka ajang ini di Stadion Aryamehr. Diikuti 3.010 atlet mewakili 25 negara, ajang ini mempertandingkan 18 cabang olahraga, antara lain atletik, (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, anggar, hoki lapangan, sepak bola, senam, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Sebanyak 609 keping medali emas disediakan.
Asian Games 1986 berlangsung 20 September-5 Oktober 1986 di Seoul, Korea Selatan. Sebanyak 4.839 atlet dari 27 negara mengikuti ajang yang mempertandingkan 24 cabang olahraga, antara lain panahan, berkuda, anggar, bola tangan, judo, dan dayung.
Presiden Chun Doo-hwan menghadiri upacara pembukaan di Stadion Olimpiade, Seoul. Terdapat 848 medali diperebutkan.
Arsip Kompas
Arsip Kompas
Beijing menjadi penyelenggara Asian Games 1990 pada 22 September-7 Oktober 1990. Sebanyak 6.122 atlet dari 36 negara bertanding di 27 cabang olahraga dan dua cabang ekshibisi, yakni bisbol dan soft tennis. Presiden China Yang Shangkun menghadiri upacara di Beijing.
Kompas/Rene L Pattiradjawane
Kompas/Julian Sihombing
Asian Games tahun 1994 berlangsung 2-16 Oktober di Hiroshima, Jepang. Ajang ini diikuti 6.828 atlet dan ofisial dari 42 negara dan bersaing memperebutkan 1.079 medali.
Kompas/Arbain Rambey
Asian Games 2002 diselenggarakan di Busan, Korea Selatan, 29 September-14 Oktober. Busan adalah kota kedua di Korea Selatan setelah Seoul pada tahun 1986 untuk menjadi tuan rumah Asian Games.
Sebanyak 7.711 atlet dari 44 negara mengikuti 419 nomor pertandingan di 38 cabang olahraga. Ajang ini memperebutkan 1.350 keping medali emas.
Kompas/KARTONO RYADI
Kompas/Irving Noor
Asian Games 2006 diselenggarakan 1-16 Desember di Doha, Qatar. Sebanyak 9.520 atlet dari 45 negara berkompetisi di 39 cabang olahraga. Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani menggelar upacara pembukaan di Stadion Internasional Khalifa. Asian Games 2006 menyediakan 1.393 medali.
Kompas/DANU KUSWORO
Kompas/DANU KUSWORO
Kompas/DANU KUSWORO
Asian Games Ke-16 diadakan di Guangzhou, China, 12-27 November 2010. Dengan menghadirkan 9.704 peserta dari 45 negara, ajang ini dibuka di Stadion Olimpiade Guangdong. Asian Games kali ini mempertandingkan 42 cabang olahraga dengan memperebutkan 1.577 medali.
Antara/Andika Wahyu
Kompas/KORANO NICOLASH
Asian Games ke-17 yang diadakan di Incheon, Korea Selatan, 19 September-4 Oktober 2014. Dengan 9.501 peserta dari 45 negara, Asian Games secara resmi dibuka oleh Presiden Park Geun-hye di Stadion Utama Incheon, menampilkan 36 cabang olahraga, dan total 1.454 medali disediakan.
Kompas/Totok Wijayanto
Kompas/WISNU AJI DEWABRATA
Kompas/Totok Wijayanto
Penulis: Prasetyo Eko Prihananto | Penyelaras Bahasa: Hibar Himawan | Pengembang: Deny Ramanda, Ria Chandra | Desainer Grafis: Parlindungan Siregar, Maria Karina Putri | Produser: Prasetyo Eko Prihananto, Septa Inigopatria | Sumber: INASGOC, Arsip Kompas
Nikmati tulisan lainnya dalam rubrik Tutur Visual di bawah ini.