Bisnis Cerah Para Pemburu Sampah

Pengelolaan sampah tengah mengalami lompatan bisnis. Sampah yang semula identik dengan kegiatan mencari nafkah para pemulung berubah menjadi bisnis komunitas masyarakat, bahkan melahirkan start-up (perusahaan rintisan), lengkap dengan dukungan teknologi.

Sejumlah komunitas dan start-up di bidang layanan persampahan sebenarnya telah muncul sejak satu dekade lalu. Jasa yang mereka tawarkan bervariasi dan cukup inovatif.

Pengelolaan sampah tengah mengalami lompatan bisnis.

Contohnya, sebuah perusahaan layanan pengangkutan sampah melalui aplikasi menawarkan layanan lengkap, mulai dari daur ulang sampah organik dan anorganik, pembuatan dan penjualan produk ramah lingkungan, hingga pengelolaan limbah elektronik. Ada juga perusahaan yang membuka jasa riset, inovasi, dan pelatihan pengelolaan sampah.

Litbang Kompas mengklasifikasi sejumlah layanan jasa persampahan yang ada di Indonesia. Untuk jasa pengangkutan sampah ada Waste4Change, Jakarta Recycle Centre, Beberes, Bulksource, Rekosistem, dan Rebest Indonesia. Jangkauannya ada yang masih seputar Jabodetabek, tetapi ada juga yang sudah menyebar ke sejumlah kota besar di Indonesia.

kompas/raditya helabumi
Warga menyetorkan sampah anorganik di Drop Point Rekosistem yang berada di Stasiun MRT Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (3/3/2021). Sampah anorganik kemudian dipilah dan didistribusikan ke pengolah sampah untuk bahan baku proses daur ulang. Kegiatan daur ulang sampah menjadi langkah awal untuk ekonomi sirkular.

Ada pula perusahaan rintisan yang mengembangkan aplikasi pengelolaan sampah. Sampah dipilah lebih dulu oleh masyarakat. Penjemputan atau penyetorannya kepada penyedia layanan daur ulang sampah dilakukan via aplikasi. Sejumlah aplikasi juga menyediakan fitur konversi nilai sampah dengan uang yang bisa ditukarkan dengan token listrik, pulsa telepon, PDAM, BPJS, dan lainnya.

Dalam akun instagramnya, zerowaste.id mendokumentasikan beberapa aplikasi pengelola sampah di Indonesia. Di antaranya, MallSampah (Makassar), Angkuts (Pontianak), dan JuruSampah yang beroperasi di DI Yogyakarta. Aplikasi lainnya adalah Rekosistem (DKI Jakarta, Tangsel, Blitar, Cirebon, Bogor, Semarang), dan eRecycle (Jabodetabek).

Keberadaan aplikasi ini cukup membantu masyarakat yang sudah mempunyai kebiasaan memilah sampah. Pasalnya, hingga sekarang pemerintah belum mempunyai sistem pengangkutan dengan pemilahan sampah.