Mungkinkah burung pelanduk kalimantan yang dianggap hilang lebih dari 170 tahun lalu ”terlahir” kembali di tengah pandemi? Penemuan burung pelanduk kalimantan sempat menghebohkan jagad ”perburungan” dan pemerhati lingkungan.
Sampai-sampai, pada 28 Februari 2021, aktor Amerika Serikat yang juga pencinta lingkungan, Leonardo DiCaprio, ikut mengunggah ulang (repost) foto dan cerita penemuan burung tersebut dari akun Instagram @global_wildlife_conservation. Hingga Minggu (14/3/2021), unggahan di Instagram DiCaprio disukai 425.515 kali dan mendapat 2.381 komentar.
Bagi masyarakat adat Dayak Meratus di Kalimantan Selatan, burung pelanduk tidak pernah hilang atau punah.
Bagi masyarakat adat Dayak Meratus di Kalimantan Selatan, burung pelanduk tidak pernah hilang atau punah. Meskipun demikan, untuk mengetahui pasti riwayat burung tersebut, diperlukan riset mengenai populasi, habitat, dan status keberadaannya di alam.
Penemuan kembali burung pelanduk kalimantan atau black-browed babbler (Malacocincla perspicillata) itu terangkum dalam artikel di jurnal BirdingASIA, 25 Februari 2021, yang diterbitkan oleh Oriental Bird Club, lembaga amal konservasi burung yang berbasis di Inggris.
Dalam artikel itu disebutkan, burung pelanduk kalimantan ditemukan oleh dua pehobi burung, yakni Muhammad Suranto dan Muhammad Rizky Fauzan, pada Oktober 2020. Suranto berasal dari Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, sedangkan Rizky dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Meski sudah beberapa kali melihat burung tersebut, keduanya tidak dapat mengidentifikasinya.
Karena itu, ketika suatu kali kembali masuk hutan, burung tersebut ditangkap dan difoto untuk dokumentasi. Setelah itu, burung dilepaskan kembali. Keduanya kemudian menghubungi kelompok pengamat burung, BW Galeatus dan Birdpacker, untuk berdiskusi.
Suranto (22) menuturkan, sewaktu berjalan-jalan di hutan di dekat tempat tinggalnya, secara tidak sengaja ia melihat burung yang kemudian dikenali sebagai pelanduk kalimantan. Karena tidak mengetahui namanya, ia kemudian menangkap burung itu dan membawanya pulang. Ia lalu bertanya kepada teman-temannya.
”Kebetulan salah satu teman yang paham soal burung minta fotonya. Lalu foto itu disebarkan ke grup-grup media sosial. Dari situ diketahui kalau burung itu sudah langka. Saya enggak menyangka sebelumnya,” tutur Suranto saat dihubungi dari Banjarmasin, Rabu (3/3/2021).