Cani, yang merindukan bisa tinggal bersama anak cucu

Bagi sebagian orangtua lansia, tinggal di panti wreda cukup menyenangkan karena dapat berkumpul bersama teman-teman, ada suster yang merawat, dan semua kebutuhan terjamin. Namun, hal itu tidak berlaku pada Cani (74). Ia belum betah tinggal di panti meski sudah setahun lebih tinggal di Panti Wreda Stella Maris di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sebelumnya, selama 25 tahun, Cani tinggal bersama anak pertamanya di Malang. Namun, karena anak pertamanya itu meninggal, Cani harus meninggalkan Kota Malang dan pindah ke Jakarta, tempat tiga anak lainnya tinggal.

Kondisi rumah ketiga anaknya yang berada di Jakarta tidak memungkinkan menjadi tempat tinggal Cani sehingga anak-anaknya menitipkan Cani ke panti wreda.

Setiap bulan, anak-anaknya bergotong royong membiayai biaya tinggal Cani di panti sebesar Rp 2 juta per bulan. Iuran itu mencakup semua kebutuhan Cani, termasuk makan, minum, dan biaya kesehatan yang rutin dikontrol dokter dua minggu sekali.

Walau demikian, Cani kerap iri jika mengingat ada keluarga lain  yang dapat tinggal bersama satu rumah dengan anak-anak dan cucu-cucu. Cani sering merasa rindu jika cukup lama tidak ditengok anak atau cucunya, walaupun hampir setiap minggu secara bergantian anak dan cucu Cani ke panti.

”Kalau jauh, kan, wangi, kalau dekat bau. Terakhir ditengok, kemarin, tanggal 16 April, karena keponakan saya meninggal. Yang nomor dua tengok. Saya diajak ke sana,” ujar Cani.

 

Kompas/Albertus Krisna
Cani (74) berada dalam salah satu  kamar di Panti Werda Stella Maris, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Panti tersebut menampung 14 wanita lansia .