Hampir di setiap kota di Indonesia terdapat rumah makan Minang atau yang lebih dikenal dengan rumah makan Padang. Orang Minang yang merantau secara besar-besaran pada abad ke-20 menjadi cikal bakal mengapa rumah makan ini cepat berkembang. Rumah makan Padang pada awalnya menjadi tempat berkumpul orang Minang di perantauan. Dalam perjalanannya, masakan Padang ternyata disukai oleh banyak orang dari berbagai kalangan. Selain cita rasanya kuat, yang menjadi jaminan bahwa masakan Padang sudah pasti enak, penyajiannya juga cepat.
Dari Sumatera Barat, orang Minang menyebar ke seluruh pelosok Indonesia, bahkan luar negeri. Fenomena diaspora ini memunculkan banyak rumah makan/warung nasi Padang di setiap daerah. Selain itu, terdapat juga rumah makan nasi Kapau yang berasal dari Bukittinggi dan sekitarnya. Namun, persebarannya tidak semasif rumah makan nasi Padang.
Salah satu keunikan rumah makan Padang adalah susunan piring untuk menu lauk-pauk pada etalase kaca yang selalu terletak di bagian depan rumah makan. Fungsinya adalah untuk menarik perhatian calon pembeli dan mengarahkan pembeli dalam memilih makanan serta dapat meningkatkan nafsu makan.
Manatiang Piriang
Atraksi unik terkait cara pramusaji membawa banyak piring berisi makanan ke meja pembeli hanya menggunakan tangan. Ada yang mampu hingga 24 piring sekali bawa. Cara ini masih banyak dijumpai di rumah makan Padang yang besar. Fungsinya selain sebagai atraksi, juga untuk efisiensi waktu membawa makanan ke meja makan.
Jenis masakan Minang yang tersedia di rumah makan Padang sangat beragam. Rumah makan Padang yang besar biasanya lebih lengkap sajian menunya. Beberapa menonjolkan kelebihannya, seperti spesialis pada olahan ayam pop, atau cita rasa rendangnya yang khas. Yang pasti ada beberapa menu yang sudah pasti tersedia di semua rumah makan Padang.
Lupakan kalori dan kolesterol pada seporsi nasi Padang, nikmati salah satu makanan terenak di dunia; rendang daging!