Di Balik Kebakaran Tiga Hutan Besar di Dunia

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, Brasil, dan Australia menjadi peringatan akan ancaman berkurangnya hutan di dunia. Perlindungan hutan turut menentukan masa depan hutan di tengah-tengah ancaman perubahan iklim.

Setelah Brasil dan Indonesia, bencana hebat kebakaran lahan dan hutan juga terjadi di Australia. Sampai 30 Januari 2020, lebih dari 11 juta hektar lahan hutan, semak-semak, dan padang rumput di Australia terbakar. Luasan kebakaran tersebut hampir sama dengan luas wilayah negara Inggris yang mencapai 13 juta hektar.

Dari semua wilayah di Australia, New South Wales dan Victoria menjadi daerah yang paling terdampak. Setidaknya 6,5 juta hektar di kedua wilayah tersebut hangus terbakar. Bencana ini menyebabkan lebih dari 2.000 rumah rusak dan 33 orang tewas.

Koran The New York Times menggambarkan, kejadian ini merupakan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Luasan kebakaran di tenggara Australia ini sama dengan delapan kali luasan lahan yang terbakar di California, Amerika Serikat, pada 2018.

AFP/PETER PARKS
Penduduk ikut memadamkan api demi menjaga properti mereka dari kebakaran hutan dan semak di Hillsville, dekat Taree, 350 kilometer utara Sydney, 12 November 2019. Kebakaran besar terjadi di Australia karena kekeringan yang parah di timur Australia.

Kejadian ini juga lebih parah dibandingkan dengan kebakaran Amazon yang menghabiskan hampir 900.000 hektar. Peristiwa tersebut termasuk salah satu karhutla terparah di Australia. Dalam catatan sejarah, karhutla selalu terjadi masif di tenggara Australia, terutama New South Wales dan Victoria.

Kebakaran hutan pada 1939 yang disebut peristiwa Black Friday Victoria telah merusak 1.300 rumah dan menewaskan 71 orang. Kemudian, pada 1983, karhutla juga menyerang Victoria dan Australia Selatan yang merusak 2.000 rumah serta menewaskan 75 orang. Pada 2009, kejadian Black Saturday Victoria juga menjadi bencana yang merusak 2.029 rumah hingga menewaskan 173 jiwa.

Karhutla di Australia itu menambah daftar panjang bencana karhutla terbesar di dunia. Sebelumnya, pada 2019, Indonesia kehilangan 1,52 juta hektar hutan dan lahannya. Peristiwa ini mengulang karhutla hebat pada 1998 dan 2015 yang menghanguskan 9,75 juta hektar lahan hutan dan 2,61 juta hektar.

Di bagian dunia lain, Brasil kehilangan hampir 900.000 hektar hutan Amazon. Kejadian ini memecahkan rekor kebakaran terparah di Amazon setelah tahun 2010.