Dilempar Bambu dan Menjadi Saksi Tewasnya ABK Indonesia

Penderitaan dialami oleh Ardi Ligantara (31) yang menjadi korban sekaligus saksi terjadinya kekerasan di atas kapal ikan asing. Pengalaman itu didapatkan lelaki asal Medan, Sumatera Utara, ini saat menjadi ABK migran di kapal berbendera Taiwan, Da Wang pada awal 2019.

Pada suatu dini hari, Ardi melihat rekannya dipukul di bagian belakang telinga kanan. Paginya, Ardi dan kawan-kawannya berniat membangunkan SG. Namun, mereka kaget karena mendapati SG sudah tak bernapas dengan posisi tangan memegangi bagian yang terkena pukulan. Darah segar juga mengalir dari lubang hidung dan telinganya.

”Mungkin ya, dia dipukul seperti itu karena masih kurang cepat bekerjanya. Jadi, dipukullah sama si mandor tadi,” kata Ardi.

Kapten kapal sempat berencana akan melarung jenazah SG di laut, tetapi Ardi dan teman-temannya melarang. Mereka menuntut agar jenazah SG dapat dipulangkan ke keluarga. Jenazah akhirnya disimpan ke dalam palka penyimpanan ikan selama hampir dua pekan.

tim investigasi kompas
Mantan ABK asal Medan, Sumatera Utara, Ardi Ligantara (31), menunjukkan bagian paha kanannya yang terluka akibat tindak kekerasan di kapal ikan berbendera Taiwan pada awal 2019.

Tiga hari sebelum kapal bersandar ke Fiji, jenazah SG kemudian dikeluarkan dari palka dan dibaringkan di atas tutup palka. Ardi dan rekan-rekannya terpaksa tidur di samping jenazah SG agar tubuhnya tidak jatuh terombang-ambing ombak. Sesampainya di Fiji, jenazah SG langsung dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Anehnya, hasil otopsi menyatakan penyebab meninggalnya SG adalah karena sakit.

Tindakan kekerasan di atas Kapal Da Wang ini bukan sekali saja terjadi. Sebelumnya, Ardi juga pernah menjadi sasaran amuk dari mandor. Kala itu, paha kanan Ardi dilempar menggunakan tongkat dari atas dek kapal karena dianggap tidak serius bekerja. Hal ini membuat paha kanan Ardi memar dan menyebabkan jalannya pincang. Kendati demikian, Ardi tetap diminta untuk terus bekerja.

”Ada juga teman yang (dapat kekerasan) di pelipis matanya sampai koyak. Dan itu masih tetap bekerja juga,” ucapnya.

Perjalanan Ardi menjadi ABK di kapal Da Wang pun hanya berlangsung selama tiga bulan. Dia dan teman-temannya dipulangkan oleh perusahaan sebelum menyelesaikan kontrak kerja selama dua tahun. Mereka dipulangkan karena selalu menuntut untuk pindah kapal.

Unduh Pola Halaman Kompas