Diperdagangkan Sebagai Pekerja Seks di Kafe di Bekasi

Seorang pemandu karaoke di Jakarta Utara, IA (29), mencecap pengalaman pertama bekerja di tempat hiburan malam 12 tahun yang lalu. Tetangga di kampung halaman yang sudah seperti kakak perempuan baginya tega menipu dan menjualnya kepada mucikari kafe.

IA sejak lahir hingga remaja tinggal di Karawang, Jawa Barat. Pada 2011, ketika usianya belum genap 17 tahun, tetangga berinisial AN menawarinya ikut ke Jakarta untuk kerja di warung tegal (warteg). IA langsung tertarik karena ingin bisa bermanfaat bagi keluarga.

Keduanya naik bus, tetapi berhenti di Bekasi. AN tidak mengantar IA ke warung makan, tetapi ke sebuah tempat hiburan malam di dekat Kalimalang, kemudian AN pergi dengan alasan ada urusan. Sejak saat itu, mucikari menyekap dan memaksa IA jadi pemandu karaoke. ”Kami ada kontrak di sana. Datang, dikasih kertas lembaran putih gitu, harus tanda tangan,” ucap ibu satu anak itu.

Kompas
IA (28) saat ditemui di Jakarta Utara, Selasa (3/1/2023). IA adalah penyintas perdagangan anak yang pernah disekap di daerah Bekasi, Jawa Barat.

Jika menolak, IA diancam mucikari untuk membayar ganti rugi Rp 2 juta, ongkos yang sudah dikeluarkan untuk mendatangkan IA. Dia pun mesti bekerja melayani tamu kafe minimal tiga bulan.

Jika target tidak tercapai, mereka tidak diberi makan seharian.

IA diperintahkan memakai tank top setiap malam, mulai pukul 19.00 hingga berganti hari. Gaji dihitung berdasarkan berapa jam tamu berkaraoke dan berapa botol minuman keras terjual. IA pernah menerima gaji Rp 1,4 juta.

Para pemandu karaoke ditarget menjual 50 botol minuman keras per orang per bulan. Jika target tidak tercapai, mereka tidak diberi makan seharian.

IA pernah menolak tugas menemani tamu yang sudah lanjut usia karena ia risi berduaan dengan orang yang sudah seperti kakeknya. Akibatnya, sang ”mami” menyeret dan memukulinya hingga wajahnya lebam. Dalam kondisi demikian, ia mesti balik lagi ke ruang kerja menanti panggilan jika ada tamu yang memilih ditemani dia. Ia tidak berani lagi menolak.

Unduh Pola Halaman Kompas