Fukushima dan Bencana Nuklir di Asia Pasifik

Pembuangan air limbah pendingin nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN Fukushima, Jepang, menjadi kelanjutan dari berbagai bahaya nuklir yang mengancam kehidupan umat manusia di Asia Pasifik. Berbagai jenis uji coba senjata nuklir, kebocoran limbah nuklir, dan bahan kimia berbahaya meracuni lautan dan udara kawasan Pasifik yang berhubungan langsung dengan wilayah Kepulauan Nusantara dan ASEAN.

Negara maju, seperti Amerika Serikat dan Perancis, memiliki rekam jejak kelam terkait penggunaan senjata nuklir, limbah nuklir, dan dampaknya bagi alam dan manusia di wilayah Asia Pasifik di sebelah timur Kepulauan Indonesia dan Filipina.

ANTHONY WALLACE / AFP
Seorang aktivis memegang plakat bertuliskan “SOS!! Samudra Pasifik!” saat ia dan demonstran lainnya memprotes rencana pembuangan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima di Jepang ke Pasifik, di depan balai kota di Seoul, Korea Selatan, 22 Agustus 2023 lalu.

Kantor Berita Inggris, BBC, pada 9 Maret 2021, mengungkapkan hampir 110.000 orang di Polinesia Perancis di timur Samudera Pasifik terpapar dampak radioaktif akibat uji coba nuklir.

Paparan tersebut terjadi melalui berbagai cara, termasuk lewat air hujan yang mengguyur Kepulauan Tahiti dengan Ibu Kota Papette (papette dalam bahasa setempat berarti ’keranjang hujan’ menunjukkan tempat tersebut sering diguyur hujan).

Besaran angka 110.000 jiwa itu nyaris setara jumlah seluruh penduduk Polinesia Perancis tidak ada yang lolos dari radiasi radioaktif dampak uji coba senjata nuklir di Atol Mururoa. Kisah ini juga dikenal luas di Indonesia lewat komik Tanguy dan Laverdure, sepasang pilot jet tempur Perancis, yang dalam salah satu edisi berjudul Bahaya di Mururoa.

AFP/BRIAN BIELMAN
Forografer mengabadikan peselancar Australia, Owen Wright, saat berlatih Tahiti, Polinesia Prancis.

Kisah Bahaya di Mururoa menceritakan uji coba senjata nuklir Perancis di Polinesia Perancis dan adanya gangguan kelompok teroris. Polinesia Perancis adalah wilayah Perancis yang terdiri atas ratusan pulau dan atoltermasuk Tahiti dan tempat wisata terkenal Bora-Bora. Kawasan itu juga menjadi tempat uji coba senjata nuklir selama lebih dari 30 tahun.

Para peneliti mengkaji 2.000 dokumen yang dikeluarkan militer Perancis dan mendata tempat paling terkontaminasi radioaktif akibat uji coba senjata nuklir antara tahun 1966 dan 1974. Riset tersebut diadakan situs online Perancis bernama Disclose, Universitas Princeton, serta lembaga Inggris, Interprt.