Setelah 54 tahun berlalu dari letusan 1963, banyak warga sekitar Rendang yang tidak paham fungsi pos itu. Padahal, warga itu bermukim hanya dalam radius kurang dari 1 kilometer.
Pos itu baru disadari keberadaannya setelah Jumat (22/9) pukul 20.30, status Awas resmi diberikan. Setiap hari, belasan orang kemudian singgah di pos itu. Ratusan warga tiba-tiba memenuhi halaman pos pantau. Mereka berharap penjelasan langsung dari petugas sambil sesekali melihat ke arah gunung.
Gunung Agung pun kita tahu telah memperlihatkan keperkasaannya. Tercatat sempat ada 27.000 kali gempa dalam sebulan atau 900 gempa bumi dalam sehari! Volume intrusi magma juga diprediksi mencapai 19 juta meter kubik.
Khusus untuk Gunung Agung, nyaris tidak ada data ilmiah yang terekam dan tersimpan dari erupsi tahun 1963.
Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana—ditemui Kompas sebelum erupsi—mengatakan, dalam grafik referensi, volume intrusi yang menjadi patokan adalah 12 juta meter kubik. Padahal, volume instrusi magma di Gunung Agung diprediksi telah mencapai 19 juta meter kubik.
Artinya, erupsi dapat terjadi kapan saja. Apalagi, teorinya, jika volume intrusi magma sudah lebih dari 6 juta meter kubik, potensi letusan sekitar 90 persen.
Namun, setelah 38 hari dalam status Awas, erupsi dahsyat tidak juga terjadi. Hari Minggu (29/10), PVMBG kemudian menurunkan status Awas menjadi Siaga. Penurunan jumlah gempa menjadi salah satu faktor penurunan status. Penentu lain adalah melambatnya deformasi (penggembungan) badan gunung.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika, ditemui terpisah, tak habis pikir dengan begitu misteriusnya Gunung Agung. ”Saya berkali-kali bertanya dan meminta penjelasan sejelas-jelasnya kepada para ahli PVMBG. Bagaimana penjelasan ilmiahnya, mengapa Gunung Agung statusnya cepat berubah. Perubahan itu begitu cepat dan mengagetkan saya, masyarakat Bali, dan bahkan dunia. Gila, kan?” kata Pastika dengan nada meninggi.
Nada tinggi Pastika bukan karena marah. Ia sungguh tak mengerti dan tak menyangka ternyata Gunung Agung menyimpan kekuatan yang begitu dahsyat. Pergerakan magma di gunung itu juga ternyata telah terpantau selama setahun terakhir.