Harga Kesuksesan yang Menjerat Barcelona

Selama lebih satu dekade terakhir, Barcelona adalah kisah sukses, baik di dalam maupun di luar lapangan. Sejak musim 2005/2006, klub Catalan ini mendominasi sepak bola Eropa dengan 10 gelar La Liga, empat gelar Liga Champions, dan tujuh kali gelar Copa del Rey.

Kesuksesan di lapangan juga diikuti dengan keberhasilan secara komersial. Barcelona menjelma menjadi klub raksasa dengan pendapatan melampaui 1 miliar dollar AS. Mereka adalah klub pertama yang mampu melakukan itu.

Namun, di balik gelimang gelar dan uang tersebut, ternyata tersembunyi bom waktu yang siap meledak. Pengelolaan klub yang buruk membuat klub tersebut berada di ujung tanduk. Meraih kesuksesan di lapangan dengan mempertaruhkan segalanya, termasuk mengabaikan kondisi keuangan telah menjerat Barca dalam krisis. Kompetisi musim 2021/2022 yang segera berlangsung Agustus mendatang, Barca terancam tidak akan bisa mendaftarkan pemainnya, termasuk bintang terbesarnya, Lionel Messi karena aturan batasan pengeluaran.

Bahkan setelah Messi bersedia menerima pemotongan gaji hingga 50 persen dari yang dia terima musim sebelumnya dalam negosiasi kontrak terbaru. Pada kontrak sebelumnya, Messi menerima gaji sekitar 138 juta euro per musim. Sejumlah pemain lain yang baru didatangkan, seperti Sergio Aguero, Memphis Depay, dan Eric Garcia, pun terancam tidak bisa didaftarkan jika Barcelona tidak segera memperbaiki kondisi keuangannya. (Update: Messi dan Barca akhirnya memutuskan berpisah setelah tidak mungkin tercapainya kesepakatan kontrak baru akibat kondisi keuangan Barcelona yang sangat buruk, Minggu (8/8/2021). Kemungkinan ia bergabung ke PSG, bermain kembali bersama Neymar).

AP Photo/Bruna Prado
Lionel Messi (kiri) merayakan gol yang dicetaknya bersama Sergio Aguero pada laga Copa America melawan Bolivia, 28 Juni 2021. Barcelona terancam tidak bisa mendaftarkan Messi dan pemain yang baru direkrut dari Manchester City, Aguero, untuk bermain di La Liga 2021/2022.

La Liga menerapkan aturan semacam financial fair play pada kompetisi mereka, dalam bentuk pembatasan pengeluaran untuk skuad (spending/salary cap). Besarannya berdasarkan performa keuangan klub masing-masing peserta La Liga. Pengeluaran untuk pembayaran gaji pemain Barcelona saat ini melebihi batasan tersebut.

Sebagai salah satu klub dengan pendapatan terbesar, Barcelona sebenarnya mendapatkan batasan yang jauh melampaui klub-klub lain, selain rival terbesar mereka, Real Madrid. Meski belum mengumumkan batasan pengeluaran untuk musim kompetisi 2021/2022, La Liga dipastikan bakal memperkecil batas pengeluaran tersebut.

Musim lalu, batasan pengeluaran Barcelona adalah 382,7 juta euro atau sekitar 432 juta dollar AS, kedua terbesar setelah Real Madrid. Angka itu jauh menurun dari musim sebelumnya yang mencapai 671 juta euro atau 784 juta dollar AS, atau yang terbesar di La Liga. Musim mendatang, karena kondisi keuangan Barcelona, batasan pengeluaran diperkirakan bakal diperkecil menjadi hanya sekitar 160 juta euro atau 189 juta dollar AS saja.