Dapatkah Manusia Hidup Selamanya?

Teknologi telah membantu meningkatkan usia harapan hidup manusia menjadi semakin panjang. Akan tetapi, semakin banyak manusia yang berumur panjang, membuka beberapa persoalan baru, seperti kelebihan populasi dan penumpukan penduduk berusia tua.

Oleh karena itu, upaya untuk memperpanjang usia perlu dibarengi dengan pertanyaan, untuk apa usia panjang akan digunakan?

Seekor kerang atau quahog laut mati pada umur 507 tahun. Makhluk hidup lainnya, yaitu spons laut dalam atau deep-sea-sponge (Monorhaphis chuni), dapat hidup selama 11.000 tahun. Usia kedua hewan tersebut terungkap berkat observasi yang dilakukan oleh para peneliti biota laut.

kompas/lasti kurnia
Spons di perairan Pulau Pawole, Halmahera Utara, 2006. Spons laut dalam, terutama spesies Monorhaphis chuni, dapat hidup lama hingga 11.000 tahun

Berdasarkan jurnal Aging Research Reviews yang disusun oleh Ronald S Petralia, Mark P Mattson, dan Pamela J Yao, panjang usia spons laut dalam memang dapat mencapai ribuan tahun.

Terdapat beberapa alasan yang memungkinkan hal itu terjadi, seperti faktor DNA dan struktur sel dalam tubuh hewan bawah laut tersebut. Panjangnya umur hewan-hewan laut tersebut tentu mengundang pertanyaan besar di antara para ilmuwan, dapatkah manusia berusia sepanjang itu?

Nyatanya, ambisi dan impian untuk hidup selamanya telah menggerakkan segelintir manusia mendedikasikan diri demi mewujudkannya. Mereka menggunakan kemampuan akal budi dan teknologi untuk mewujudkan impian tersebut.

Kompas/ Wawan H Prabowo
Dokter menginjeksi filler ke wajah pasien di klinik kecantikan di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (8/2/2013). Injeksi filler menjadi salah satu paket perawatan kecantikan agar tetap awet muda.

Usaha manusia