Ingat Rasanya, Abaikan Namanya

Apalah arti sebuah nama. Begitu kata pujangga Inggris, William Shakespeare. Ungkapan yang barangkali diamini benar oleh beberapa jenis kuliner di Jawa Tengah ini. Nama-namanya bisa bikin tidak selera makan. Namun, soal rasa, jangan ditanya.

Salah satunya adalah ndas borok, dalam bahasa Indonesia artinya kepala dengan luka borok. Entah mengapa makanan khas asal Kabupaten Temanggung ini dinamakan ndas borok. Barangkali karena penampilannya.

Makanan ini terbuat dari singkong parut yang kemudian dipadatkan dan dikukus bersama taburan gula merah di atasnya. Di dalam tempat kukusan, lapisan singkong dan gula merah akan ditaruh bersusun-susun, kemungkinan untuk menghemat tempat. Biasanya susunan akan terdiri dari tiga lapis.

kompas/regina rukmorini
Makanan tradisional ndas borok yang baru dikeluarkan dari kukusan dan belum dipotong-potong, Rabu (13/8/2020).

Saat dijual, lapisan-lapisan tersebut akan dilepas sehingga terlihat lapisan putih singkong yang bulat seperti kepala beruban dengan gula merah yang mengering di atasnya. Tampilannya mengingatkan pada… borok. Luka terbuka pada kulit yang ketika mengering akan berwarna coklat dengan bintik-bintik putih kemerahan.

Ah, mari segera lupakan visualisasi borok itu karena ndas borok yang satu ini sayang sekali untuk dilewatkan. Rasanya manis gurih, hasil perpaduan legit manis gula merah di atas rasa gurih singkong yang pulen. Mengenyangkan dan segera bikin tenteram perut setelah menyantapnya.

Uniknya, makanan ini dulu bernama tiwul. Setidaknya itu seperti yang diketahui Siyami (60), generasi kedua produsen ndas borok di Desa Danupayan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Menurut dia, saat dulu ibunya berjualan, makanan ini dikenal dengan nama tiwul. Namun, seiring waktu, sebagian pembeli mulai ”protes”.

kompas/regina rukmorini
Irisan makanan tradisional Temanggung ndas borok, seperti terlihat di Pasar Legi Parakan, awal Agustus lalu.

”Kata mereka, makanan yang kami buat ini bukan tiwul. Makanan ini lebih mirip kepala dengan borok di atasnya, dan akhirnya disebut ndas borok,” ujarnya.