Jejak Sang Raja Gula di Batavia

Sosok Oei Tiong Ham tidak bisa lepas dari Kota Semarang. Konglomerat pertama di Asia Tenggara itu memang lahir dan berdiam di ibu kota Jawa Tengah tersebut.

Namun, sebenarnya, sang ”raja gula” juga meninggalkan jejak di kota Batavia yang kini dikenal sebagai Jakarta. Kantor dagang Oei Tiong Ham Concern bertempat di kota yang menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda kala itu.

Kantornya di Batavia terletak di Jalan Kalibesar Barat seluas lebih dari 4.000 meter persegi dan menempati bangunan nomor 26, 27, 28, 29, 30, 31, dan 32.

Deretan bangunan tersebut sejajar dengan situs bangunan bersejarah Toko Merah yang pernah diulas khusus oleh sejarawan Adolf Heuken, SJ.

Bangunan Toko Merah dulunya adalah sekolah pelayaran dan penginapan. Bangunan ini disebut-sebut pernah disinggahi James Cook ketika berlayar ke Australia.

Kantor dagang Oei Tiong Ham Concern menempati lokasi strategis. Beberapa bank internasional juga membuka cabangnya di kawasan itu. Di pojok Kalibesar Barat terdapat bank Inggris, yakni Chartered Bank India-Australia-China (kini Bank Standard Chartered) dan HSBC yang cabang pertamanya di luar Shanghai dan Hong Kong ada di Batavia.

kitlv/universiteit leiden
Chartered Bank India-Australia-Cina di Kali Besar di Batavia pada tahun 1920.

Di sekitarnya juga terdapat sejumlah bangunan penting, seperti kantor Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) yang kini menjadi Museum Bank Mandiri, de Javaasche Bank yang kini menjadi Museum Bank Indonesia, serta beberapa konsulat asing, termasuk Konsulat Amerika Serikat, Chile, dan lain-lain.