Jejak Tokoh Dunia di “Swiss van Java”

Banyak tokoh dunia datang ke Garut. Salah satunya, Charlie Chaplin, komedian legendaris Hollywood, yang berkunjung tahun 1927 dan 1935. Ia pun sempat singgah di Stasiun Garut dan Cibatu. Saat itu, Garut yang dikenal akan panorama alamnya yang memesona, dijuluki ”Swiss van Java”.

Pembangunan stasiun di wilayah ini membuka akses yang menciptakan daya tarik kunjungan wisatawan. Terlebih, letak Garut yang hanya 65 kilometer dari Kota Bandung, Jawa Barat, calon ibu kota Hindia Belanda kala itu.

Panorama alamnya yang memesona membuat daerah ini dijuluki ”Swiss van Java”.

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels, Garut dan sejumlah wilayah di Priangan menjadi wilayah penanaman sejumlah komoditas ekspor, yakni kopi, teh, dan kina. Diapit banyak pegunungan, dataran tinggi dengan dominasi lahan basah dan curah hujan tinggi, membuat beragam jenis tanaman tumbuh subur di Priangan.

Meski diberkahi hasil perkebunan yang melimpah, para petani kesulitan mengangkut hasil panen mereka menuju pelabuhan di Batavia (Jakarta) dan Cilacap (Jawa Tengah).

Medan yang dilalui tak mudah karena harus melintasi tanjakan dan turunan khas pegunungan. Untuk mengangkut hasil panen dengan alat angkut tradisional (pedati atau gerobak), butuh waktu lama dan berisiko rusaknya hasil panen.

arsip kitlv
Salah satu bagian dari area Stasiun Cibatu pada tahun 1930.

Pembangunan jalur kereta api ke Garut dibutuhkan untuk mengangkut kopi dan teh yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Garut, seperti disebutkan Agus Mulyana dalam buku Sejarah Kereta Api di Priangan (2017). Pembangunan tersebut sekaligus membuka keterisolasian Garut. Kereta dapat menjadi alternatif moda transportasi bagi penduduk untuk berkunjung ke daerah lain. Hal ini berdampak pada pergerakan ekonomi yang kian dinamis.

Tak hanya itu, jalur kereta api ternyata juga meningkatkan ekonomi di sektor pariwisata. Meski tak bersalju seperti Pegunungan Alpen, Garut dijuluki sebagai Swiss van Java karena wilayahnya yang dikelilingi banyak gunung, seperti Cikuray, Sadakeling, Mandalawangi, Papandayan, Guntur, dan Kaledong.

Sejuknya udara pegunungan dan pemandangan yang indah menjadi magnet tersendiri. Tak heran di masa itu pun, daerah ini telah menjadi salah satu destinasi wisata penting di Priangan.