Joki Akademisi dan Kepakaran yang Dipalsukan

Memalsukan kepakaran sejatinya memalsukan kompetensi seseorang. Investigasi harian Kompas mengungkap praktik perjokian di kalangan dosen yang ingin naik pangkat lewat jalan pintas. Mereka tidak sabar dan mungkin juga tidak punya kemampuan menempuh jalur yang seharusnya.

Mencengangkan, tetapi kenyataan yang kami temukan begitulah adanya. Tawaran untuk menempuh jalan pintas berdatangan ke kampus-kampus. Tawaran ini menggiurkan mereka yang malas atau kebelet naik pangkat karena usia sudah mendekati masa pensiun.

”Kalau mau cepat (menerbitkan artikel ilmiah), bisa lewat mereka dengan membayar jasa. Bahkan tidak perlu bahan awal dari kita juga bisa,” tutur ON, dosen di Universitas Negeri Medan (Unimed). pertengahan Januari 2023.

ON sampai hafal nama-nama para penawar jasa itu karena sering nongol di kampus. Sebagian tercatat sebagai pengajar di perguruan tinggi, sebagian lain memang penyedia jasa makelar dan joki karya ilmiah. Mereka berjejaring dalam menawarkan jasanya dari kampus ke kampus.

Salah seorang penyedia jasa penerbitan artikel karya ilmiah itu berinisial MR. Ia mengelola jurnal Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI). Tak hanya itu, MR juga membantu dosen-dosen mengirimkan artikelnya ke jurnal internasional. Pria gempal ini sebelumnya tercatat sebagai pengajar di Universitas Islam Sumatera Utara (UINSU).

Kami melacak jejaknya di alamat Jalan HM Said Gang Wongso, Kota Medan, Sumatera Utara. Alamat ini tersimpan dalam dokumen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi setelah MR mengirimkan surat protes atas gagalnya dosen berinisial HF menjadi guru besar. Kami mendatangi alamat itu, Jumat (20/1/2023), yang berlokasi di samping tempat praktik bidan.

Saat tim Kompas datang, penghuni rumah kebingungan. ”Ini alamat orangtuanya. Dia sudah tidak tinggal di sini,” ujar perempuan yang mengaku istri dari kakak MR.