Jurus Tujuh Negara Hadapi Korona

Hanya dalam waktu 2,5 bulan sejak awal Januari 2020, penyakit Covid-19 telah menginfeksi hampir 160.000 jiwa di seluruh dunia, dengan hampir 6.000 orang meninggal. Sejumlah negara yang terdampak, bekerja keras menahan laju penyebarannya. Beberapa langkah ekstrem dilakukan, seperti mengisolasi kota.

China bergerak cepat menanggulangi wabah korona. Bukan hanya karena menjadi wilayah pertama ditemukannya coronavirus disease (Covid-19), China juga belajar dari pengalaman masa lalu saat menangani penyakit menular sindrom pernapasan akut atau severe acute respiratory syndrome (SARS).

Pemerintah China merespons wabah Covid-19 salah satunya dengan menyediakan tambahan fasilitas kesehatan. Proyek pembangunan dua rumah sakit khusus pasien virus korona dilakukan secara masif dan cepat.

 

 

Kedua rumah sakit itu, RS Leishenshan dan RS Huoshensan di kota Wuhan, Provinsi Hubei, berkapasitas 2.300 tempat tidur, dibangun dalam waktu lebih kurang dua minggu.

Masih di Wuhan, Pemerintah China juga menyediakan sedikitnya 11 rumah sakit sementara yang berlokasi di gedung olahraga dan gedung aula. Fasilitas ini diperuntukkan bagi pasien dengan gejala ringan.

Adapun untuk pasien dengan risiko tinggi disediakan fasilitas di gedung sekolah dan hotel untuk isolasi. Rumah sakit sementara yang disediakan memiliki daya tampung total hingga 20.000 pasien.

 

 

Pintu ke pintu

Respons pertama 30 provinsi di China dalam menghadapi Covid-19 adalah mendata temuan kasus, melacak kontak ataupun interaksi pasien, dan melarang masyarakat berkerumun di ruang publik. Hal itu dilakukan sejak Covid-19 mewabah di Wuhan pada 31 Desember 2019.

Faktor kunci dari upaya penanganan Covid-19 oleh China adalah kecepatan. Semakin cepat menemukan kasus, kemudian mengisolasi pasien, dan melacak riwayat interaksi pasien, maka akan semakin cepat memutus rantai penularan virus.

China juga menyediakan layanan tes kesehatan gratis untuk mempermudah akses oleh masyarakat. Kebijakan baru diberlakukan dalam pemberian resep obat. Pasien diberi persediaan obat setidaknya untuk tiga bulan.

 

 

Penambahan jumlah obat dilakukan agar masyarakat tidak perlu berbondong-bondong datang ke fasilitas kesehatan. Pasien yang terinfeksi virus korona yang telah diberi obat dapat melakukan isolasi mandiri. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengurangi kontak langsung antarwarga.

Masih tentang pengobatan, resep obat bahkan dapat diproses melalui aplikasi chatting WeChat daripada harus menemui dokter terlebih dahulu. Sistem ini diintegrasikan dengan layanan pengiriman obat terutama di wilayah dengan tingkat infeksi tinggi.

Otoritas China juga aktif melakukan deteksi dini korona. Tenaga medis dan aparat daerah dikerahkan melakukan pemeriksaan dari pintu ke pintu di wilayah Wuhan. Hal ini dilakukan untuk menemukan orang yang terinfeksi, tetapi tidak melaporkan diri atau tidak menjalani perawatan.

Penyisiran secara menyeluruh dilakukan sejak Wuhan diisolasi oleh Pemerintah China pada 23 Januari 2020. Wuhan merupakan lokasi dengan jumlah pasien Covid-19 tertinggi di China dan dunia. Selain Wuhan, dua kota lain yang diisolasi adalah Huanggang dan Ezhou.

Langkah isolasi wilayah untuk menutup celah penyebaran korona juga dilakukan Vietnam. Pemerintah Vietnam mengisolasi sebuah desa berpenduduk 10.000 jiwa setelah ditemukan Covid-19 di wilayah Son Loi, yang terletak sekitar 40 kilometer dari Hanoi. Ini merupakan karantina massal pertama yang dilakukan negara lain setelah China.

Isolasi yang dilakukan dengan cepat oleh Pemerintah Vietnam mampu menekan penyebaran Covid-19. Hingga 15 Maret 2020, terdapat 53 kasus korona di Vietnam dengan 16 pasien berhasil sembuh. Istimewanya, meskipun Vietnam adalah negara tetangga terdekat dengan China, belum ada kasus kematian atas wabah Covid-19.

Nhac NGUYEN / AFP
Seorang polisi Vietnam dengan masker di wajah, menjaga wilayah isolasi di Jalan Truc Bah, Hanoi, 8 Maret 2020. Pada 7 Maret, Vietnam melaporkan kasus ke-20 positif Covid-19 di negara itu.

Menurun

Kerja keras China menanggulangi korona dinilai efektif menekan wabah. Otoritas Kesehatan China menyatakan, selama dua hari, yaitu 8 dan 9 Maret 2020, tidak ada laporan penularan virus korona secara lokal di wilayah China, kecuali di wilayah Hubei sebagai episentrum korona.

Namun, masih ada ancaman yang perlu dihadapi, yakni penularan virus yang dibawa oleh orang yang datang dari luar China. Pada 4 Maret 2020 ditemukan keluarga China yang baru kembali dari Italia dan dinyatakan positif Covid-19.

Beberapa waktu sebelumnya, warga China yang pulang dari Iran dan terinfeksi virus korona dirawat di Gansu. Hingga 9 Maret 2020, terdapat 67 pasien virus korona yang berasal dari luar China.

str/afp
Staf medis melakukan CT Scan kepada seorang pasien terinfeksi Covid-19 di Rumah Sakit Palang Merah di Wuhan, China, 11 Maret 2020. China menyatakan, isolasi kota telah berhasil memenangkan pertempuran melawan epidemi.

Pemerintah China kemudian menerapkan standar pemeriksaan ketat untuk memantau kesehatan penumpang pesawat di bandara, terutama dari negara-negara yang mengalami lonjakan infeksi Covid-19, seperti Korea Selatan, Italia, dan Iran.

Kementerian Keuangan China telah menggelontorkan dana 110,48 miliar yuan atau lebih kurang Rp 229 triliun untuk menanggulangi wabah Covid-19.

Usaha China dalam menanggulangi wabah dalam kurun waktu lebih dari dua bulan ini menghabiskan biaya besar. Kementerian Keuangan China telah menggelontorkan dana 110,48 miliar yuan atau lebih kurang Rp 229 triliun untuk menanggulangi wabah Covid-19.

Kendati masih dalam masa darurat wabah, kondisi pasien wabah Covid-19 di China berangsur membaik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pasien yang kembali sehat setelah menjalani perawatan intensif.

Jumlah pasien Covid-19 di China yang sudah sembuh lebih banyak dibandingkan dengan yang masih dirawat. Kondisi pada 15 Maret 2020, terdapat 67.004 pasien yang sembuh dari perawatan rumah sakit. Jumlah pasien yang sembuh ini adalah dua pertiga dari 80.995 pasien terinfeksi.

 

 

Korea Selatan

Negara tetangga China yang disibukkan dengan penanganan Covid-19 adalah Korea Selatan. Angka kasus Covid-19 di Korea Selatan hingga 15 Maret 2020 terdapat 8.086 kasus dengan jumlah kematian 72 orang.

Kota Daegu di Provinsi Gyeongsang Utara menjadi lokasi kasus Covid-19 terbanyak di Korea Selatan. Di wilayah ini terdapat 5.571 kasus Covid-19 hingga 9 Maret 2020.

Strategi yang diterapkan Pemerintah Korea Selatan untuk menghadapi Covid-19 adalah pemantauan secara ketat dengan membiarkan kota berjalan secara normal.

Korea Selatan mengumumkan kemunculan perdana virus korona di kota Daegu pada 20 Januari 2020.  Korea Selatan tidak memberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat.

Strategi yang diterapkan Pemerintah Korea Selatan untuk menghadapi Covid-19 adalah pemantauan secara ketat dengan membiarkan kota berjalan secara normal.

yonhap/afp
Para pemain Hanwa Eagles, klub baseball profesional Korea Selatan, dengan mengenakan masker tetap berlatih di Stadion Hanbat, Daejeon, 12 Maret 2020. Korea Selatan hari itu mengumumkan kasus baru yang muncul kurang dari 120 orang, namun sebuah klaster baru yang muncul di Seoul berpotensi menyebarkan virus ke penjuru Ibu Kota.

Pemerintah mengantisipasi Covid-19 dengan mengerahkan pembersihan besar-besaran terhadap tempat publik menggunakan disinfektan.

Petugas berpakaian pelindung warna putih lengkap dengan masker dikerahkan untuk menyemprotkan disinfektan di stasiun, terminal, bandara, dan ruang publik lainnya. Masyarakat Korea Selatan, khususnya Daegu, berinisiatif mengamankan diri sendiri dan lingkungan masing-masing.

Walau pemerintah tidak mengisolasi kota Daegu, detak kota metropolitan ini menurun secara drastis. Kantor-kantor meliburkan karyawannya dan masyarakat memilih mengisolasi diri untuk menghindari tertular Covid-19.

ed jones/afp
Kolase foto para perawat dari Rumah Sakit Keimyung University. Mereka merawat para pasien Covid-19 selama Kota Daegu diisolasi. Mereka menjadi pahlawan garis depan dalam melawan epidemi tersebut. 

Kebijakan berubah drastis saat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 23 Februari 2020 menaikkan status darurat inveksi virus korona ke level tertinggi. Keputusan ini ditindaklanjuti dengan mengisolasi kota, melarang pengunjung dari China, dan membatasi mobilitas masyarakat.

Kondisi darurat tertinggi atau level 4 ini memungkinkan Pemerintah Korea Selatan menggelontorkan dana khusus untuk fasilitas kesehatan pencegah Covid-19. Selain itu, kebijakan ini membuka kesempatan bagi pemerintah untuk memperoleh data pribadi orang yang dicurigai terinfeksi.

Terkait dengan pengendalian aktivitas warga, pemerintah melarang pertemuan yang melibatkan banyak massa. Selain mampu mencegah lonjakan pasien, upaya Korea Selatan dalam bidang perawatan intensif mampu membuat pasien sembuh. Setidaknya terdapat 510 pasien korona sembuh di Korea Selatan.

 

 

Italia

Penyebaran virus korona Covid-19 terbesar di luar China terjadi di Eropa. Per 15 Maret 2020, terdapat 44.616 orang yang terkonfirmasi infeksi Covid-19 dengan 1.736 orang meninggal di Eropa.

Lima negara Eropa dengan kasus terbanyak ialah Italia (21.157 kasus), diikuti Spanyol (5.753), Perancis (4.500), Jerman (3.795), dan Swiss (1.359). Italia dan Perancis memiliki cara yang khas dalam merespons wabah tersebut.

Italia pertama kali mengonfirmasi adanya dua kasus infeksi virus korona Covid-19 pada 31 Januari 2020. Sejak saat itu, Pemerintah Italia menyatakan negara dalam keadaan darurat terhadap virus korona selama enam bulan ke depan.

Hingga 15 Maret 2020, tercatat 21.157 kasus terkonfirmasi infeksi Covid-19 di seluruh Italia. Jumlah itu menjadikan Italia negara paling banyak terkonfirmasi Covid-19 bukan hanya di Eropa, melainkan juga di seluruh dunia di luar China. Dari jumlah tersebut, dilaporkan 1.441 meninggal dan 1.966 orang berhasil sembuh.

Langkah nyata Pemerintah Italia dengan penetapan situasi darurat selama enam bulan merupakan hasil dari rapat kabinet untuk merespons risiko kesehatan dari wabah virus korona Covid-19. Mulai saat itu, Pemerintah Italia mempromosikan gerakan perlindungan kesehatan bagi warganya demi membatasi penyebaran infeksi.

Hal yang ditekankan sejak awal oleh Pemerintah Italia adalah keterbukaan informasi. Pemerintah menyatakan bahwa seluruh tindakan yang diambil merupakan hasil dari evaluasi oleh komite sains ilmiah demi menghindari kecurigaan warga dan isu hoaks konspirasi yang mungkin timbul.

MARCO BERTORELLO / AFP
Wali Kota Cuneo, Mario Fulcheri, membawa tas belanjaan saat menyeberangi Desa Elva di Maira Valley, kawasan Alpen, 11 Maret 2020. Cuneo membawahi desa-desa kecil dan tertinggi di Italia. Mario membantu penduduk tua membeli makanan dan obat-obatan di supermarket terdekat yang jaraknya 55 km.

Bagi Pemerintah Italia, kebenaran merupakan obat penawar paling kuat untuk melawan penyebaran virus di wilayahnya. Kebenaran dimulai dengan mengetahui halnya (Covid-19) dengan saksama sehingga dapat belajar mengatasinya dengan tepat serta melindungi diri melawan kemungkinan bahaya yang mungkin timbul.

Hal ini dilakukan dengan berbagai kampanye untuk menciptakan kesadaran dan mengomunikasikan aturan-aturan sederhana untuk mencegah bahaya yang ditimbulkan. Sebagai penanggung jawab situasi darurat, ditunjuk Kepala Departemen Perlindungan Warga Sipil Angelo Borrelli untuk mengoordinasi langkah nyata di seluruh negeri.

Tanggung jawab utama yang diemban Borrelli mencakup empat hal. Pertama, penyelamatan dan pemberian bantuan pendampingan bagi populasi yang terkena virus. Kedua, penguatan kontrol di bandara dan pelabuhan dengan bantuan dari Departemen Kesehatan.

carlo hermann/afp
Tenda-tenda didirikan di luar RS Cardarelli, Naples, Italia, 11 Maret 2020, sehari setelah Italia mengumumkan isolasi negara itu. Tenda diperuntukan untuk penapisan pasien yang menunjukkan gejala-gejala awal Covid-19.

Ketiga, pemulangan kembali warga negara Italia yang berada di negara yang berisiko tertular virus korona. Keempat, pemulangan warga negara asing yang terekspos risiko virus korona ke negara asalnya.

Langkah terkini yang dilakukan oleh Pemerintah Italia adalah menetapkan seluruh wilayah Italia sebagai zona merah per 9 Maret 2020. Penetapan zona merah tersebut merupakan langkah lanjut dari penetapan zona merah yang sebelumnya telah diterapkan untuk wilayah bagian utara Italia seperti Lombardi, Emilia-Romagna, dan Veneto. Penetapan zona merah juga berarti penutupan akses masuk dan keluar wilayah tersebut.

Sambil menetapkan zona merah bagi seluruh wilayah Italia, Perdana Menteri Giuseppe Conte menyerukan slogan I am staying home. Italy is protected zone. Warga Italia diminta tetap tinggal di rumah, tidak keluar rumah kecuali untuk bekerja dan dalam situasi darurat. Sebelumnya, Pemerintah Italia telah meminta setiap orang yang mengalami gejala flu dan persoalan pernapasan agar mengisolasi diri di rumah.

marco sabadin/afp
Petugas menyemprotkan disinfektan di sekitaran Jembatan Rialto di Venesia, 11 Maret 2020 untuk menekan penyebaran Covid-19. Sehari sebelumnya, Italia mengumumkan penguncian sementara (lock down) negara berpenduduk 60 juta orang itu.

Pemerintah Italia bertindak tegas dengan memberlakukan karantina di beberapa wilayah. Siapa pun yang masuk dan keluar wilayah yang terkena wabah dalam dua minggu terakhir harus masuk dalam karantina ini, misalnya di wilayah Roma. Bahkan, bagi mereka yang melanggar akan dikenai sanksi hukuman penjara selama tiga bulan.

Tindakan lain yang ditempuh Pemerintah Italia sejak awal adalah melarang seluruh penerbangan dari dan ke China. Pemerintah juga mengontrol setiap stasiun dengan ketat, dengan memberlakukan pengecekan suhu tubuh. Selain itu, diberlakukan juga larangan berlabuh bagi kapal-kapal pesiar.

Langkah nyata lain yang telah dibuat oleh Pemerintah Italia adalah menutup sekolah dan universitas hingga 15 Maret 2020. Selain itu, Pemerintah Italia juga menunda setiap acara publik, termasuk menunda pertandingan olahraga hingga 3 April 2020. Berbagai tempat dan acara yang melibatkan banyak orang berkumpul juga ditutup, seperti museum, bioskop, klub malam, dan gym.

 

 

Keputusan Pemerintah Italia tersebut dibarengi dengan penyebaran informasi terkait dengan virus korona yang mudah diakses oleh warga, terutama dengan berbagai website yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Departemen Perlindungan Warga Sipil, Departemen Luar Negeri, Institut Tinggi tentang Kesehatan (ISS), hingga oleh Institut Nasional Penyakit Menular Spallanzani.

Selain itu, dibuka nomor telepon 1500 oleh Kementerian Kesehatan Italia untuk menjawab seluruh pertanyaan tentang virus korona. Seluruh langkah yang diambil Pemerintah Italia sejak 31 Januari 2020 didokumentasikan secara kronologis dan mudah diakses warga melalui internet.

Langkah tersebut juga didukung dengan aturan yang segera dibuat pemerintah ataupun DPR. Terdapat lima aturan yang dibuat pemerintah maupun DPR sepanjang 30 Januari hingga 8 Maret 2020 terkait dengan situasi darurat karena wabah virus korona. Terbaru Pemerintah Italia juga melarang warganya keluar masuk wilayah Italia utara sejak 8 Maret 2020.

 

 

Perancis

Pemerintah Perancis melalui Menteri Kesehatan Agnes Buzyn pertama kali mengonfirmasi tiga kasus infeksi virus korona Covid-19 pada 24 Januari 2020. Per 15 Maret 2020, terdapat 4.500 kasus dengan 91 orang yang meninggal dan 12 orang berhasil sembuh di Perancis.

Sebagai langkah antisipasi, bahkan sebelum konfirmasi adanya kasus infeksi, Pemerintah Perancis pada tanggal 14 Januari 2020 telah menginformasikan kepada rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait situasi terkini wabah virus korona jenis baru serta rekomendasi kesehatan yang harus dilakukan.

Selain itu, sejak 23 Januari 2020, Pemerintah Perancis memonitor dan memberikan bantuan terhadap warga negara Perancis di China oleh Pusat Krisis dan Bantuan Perancis.

thomas samson/afp
Para operator bekerja di ruang regulasi medis SAMU 94, layanan medis darurat di RS Henri Mondor di Creteil, dekat Paris, 6 Maret 2020.

Respons Pemerintah Perancis terhadap wabah virus korona Covid-19, seperti Italia, tersusun secara kronologis bahkan dibagi dalam lima bidang sehingga memudahkan penduduk untuk mengakses, yakni bidang kesehatan, travel, pendidikan dan anak, serta ekonomi.

Di bidang kesehatan, langkah awal adalah memberikan informasi menyeluruh terhadap tenaga kesehatan terkait perkembangan wabah virus korona Covid-19. Tujuannya seluruh tenaga kesehatan siap menangani penyakit tersebut.

Selain itu, disiapkan juga fasilitas kesehatan di setiap daerah dengan mengaktifkan sebuah rencana yang disebut ORSAN REB. Tiap wilayah diminta mengatur mobilitas sistem kesehatan di daerahnya masing-masing.

thomas samson/afp
Petugas laboratorium dengan mengenakan kostum pelindung, melakukan uji sampel pasien terduga Covid-19 di RS Henri Mondor di Creteil, dekat Paris, 6 Maret 2020.

Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk menyiapkan penyebaran aktif virus korona Covid-19 di Perancis. Pemerintah Perancis juga memesan jutaan masker bagi warganya. Di bidang kesehatan, pemerintah juga mengoptimalkan diagnosis laboratorium sehingga mampu memberikan hasil dalam beberapa jam.

Sambil terus memantau perkembangan global terkini dengan bekerja sama dengan WHO, Pemerintah Perancis berjanji untuk tidak menunda pengumuman setiap kasus yang terkonfirmasi virus korona Covid-19. Akan tetapi, pemerintah tidak harus memberikan informasi detail tentang kasus yang sedang diselidiki.

Selain itu, sebagai bentuk penyebaran informasi, Pemerintah Perancis menggunakan saluran televisi dan radio untuk memberikan pemahaman tentang pencegahan virus korona.

thomas samson/afp
Petugas membersihkan lantai di dekat patung Quatre Captifs di Museum Louvre, Paris. Museum ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Pemerintah Perancis melarang acara yang melibatkan kerumunan lebih dari 100 orang.

Poster-poster terkait pencegahan virus korona dipasang di seluruh stasiun. Dibuka juga saluran telepon 24 jam dengan nomor 0800130000 tentang virus korona sejak 1 Februari 2020.

Di bidang pendidikan, Pemerintah Perancis menutup sekolah yang memiliki kasus korona. Selain itu, setiap institusi akademis diharuskan menginformasikan setiap kasus virus korona yang terjadi di lembaganya masing-masing.

Pemerintah Perancis juga melarang kegiatan yang melibatkan banyak orang berkumpul, mulai dari larangan 5.000 orang berkumpul hingga yang terkini, larangan bagi 1.000 orang berkumpul.

 

 

Bagi warganya, Pemerintah Perancis juga menetapkan travel warning ke negara-negara yang terinfeksi Covid-19 berdasarkan data WHO. Tindakan lain adalah memulangkan warga negara Perancis dari China. Tercatat empat kali pemulangan dilakukan oleh Pemerintah Perancis.

Di bidang ekonomi, Pemerintah Perancis menetapkan bahwa wabah korona Covid-19 merupakan force majeure sehingga berbagai kontrak yang gagal terkait wabah tersebut tidak dikenakan penalti.

Langkah nyata lain adalah membatasi harga jual antiseptik berbasis alkohol dan air untuk menghindari aksi mengambil keuntungan sesaat. Yang menarik, selain tindakan ke dalam negeri, Pemerintah Perancis tetap menunjukkan solidaritas dengan memberikan bantuan kesehatan kepada China.

 

 

Iran

Di Timur Tengah, berdasarkan data WHO, hingga 15 Maret 2020, terdapat 11.364 kasus Covid-19 yang tersebar di 16 negara/teritori. Negara Iran memiliki kasus Covid-19 terbanyak, bahkan dengan angka kematian tertinggi setelah China dan Italia.

Covid-19 masuk ke kota suci Qom, Iran, sejak 19 Februari 2020. Kota Qom berjarak sekitar 145 kilometer bagian selatan ibu kota Teheran. Covid-19 masuk ke Iran dibawa seorang pedagang Iran yang memiliki kerja sama dagang dengan China.

Data Johns Hopkins per 15 Maret 2020 menunjukkan, jumlah kasus terkonfirmasi di Iran mencapai 12.729 kasus. Jumlah ini mencapai 8,14 persen dari total kasus terkonfirmasi di dunia atau empat besar negara yang terjangkit Covid-19. Sebanyak 611 kematian terjadi.

Provinsi Teheran menjadi daerah paling terdampak, disusul Qom, Mazandaran, Isfahan, dan Gilan.

Banyaknya kasus Covid-19 di negara ini menjadikan Iran sebagai episentrum penyebaran virus di Timur Tengah. Kasus-kasus yang terkait dengan Iran dilaporkan oleh Afghanistan, Bahrain, Irak, Kuwait, Lebanon, Oman, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Karena itu, pemerintah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan.

Pemerintah melakukan upaya pengendalian dan perbaikan kondisi. Tim kesehatan ditempatkan di pinggir kota untuk mencegah masuknya wisatawan yang terinfeksi dan dapat menyebarkan penyakit. Sebanyak 300.000 sukarelawan dilatih memeriksa kasus-kasus yang tidak terdeteksi dari rumah ke rumah. Peralatan dari China dan Eropa dikirim ke Iran dan kini dalam perjalanan.

 

 

Selain itu, lebih dari 1.000 stasiun pengujian sedang dibangun dan produksi masker ditingkatkan. Pengadilan memberikan peringatan hukuman mati kepada para penimbun peralatan medis. Korporasi Revolusi Islam juga turut turun ke jalan menyemprotkan disinfektan dan membuka rumah sakit di lapangan. Penyemprotan disinfektan dilakukan 2-3 kali sehari.

Bahrain

Selain Iran, Covid-19 juga menyebar hingga Bahrain. Mayoritas kasus Covid-19 di Bahrain berasal dari penumpang yang datang dari Iran. Bahrain menjadi negara baru yang dilaporkan terkena kasus Covid-19 pada 24 Februari 2019. Kasus yang terkonfirmasi saat itu sebanyak delapan kasus.

Sebagai langkah pencegahan penyebaran, Badan Pariwisata dan Pameran Bahrain (BTEA) mengumumkan larangan bepergian sementara ke Iran. Larangan yang diberlakukan sejak 25 Februari 2020 itu disertai peringatan sanksi bagi siapa pun yang melanggar.

mazen mahdi/afp
Orang-orang mengenakan masker berjalan di Ibu Kota Manama, Bahrain, 26 Februari 2020. Kasus pertama Covid-19 negara ini ditemukan pada seorang pria yang baru pulang dari Iran melalui Bandara Dubai, lima hari sebelumnya.

Warga Bahrain, khususnya yang baru bepergian dari Iran, didorong untuk menjalani pengujian. Pemeriksaan dari rumah ke rumah sesuai jadwal bisa dilakukan oleh sejumlah tim medis yang dikirimkan. Jadwal itu bisa direncanakan melalui saluran hotline khusus 24 jam dan sistem daring yang diaktifkan.

Saluran hotline 444 dibentuk oleh Kementerian Kesehatan Bahrain untuk melaporkan kasus yang dicurigasi atau dikonfirmasi. Melalui saluran ini, berbagai pertanyaan tentang Covid-19 bisa diajukan dalam bahasa Inggris atau Arab.

Larangan yang diberlakukan sejak 25 Februari 2020 itu disertai peringatan sanksi bagi siapa pun yang melanggar.

Larangan dan pembatasan penumpang dari negara terkena virus, seperti China, Malaysia, Korea Selatan, dan Thailand, juga diterapkan. Selain itu, Bahrain menangguhkan penerbangan dari dan ke Dubai dan Sharjah.

Bagi penumpang yang datang ke Bahrain akan dilakukan pemeriksaan secara khusus dan disaring menggunakan pemindai termal. Sejak 9 Maret 2020, setiap penumpang yang tiba dengan gejala demam, batuk, dan sesak napas akan dibawa ke pusat kesehatan untuk pengujian. Bagi penumpang yang dinyatakan positif terinfeksi virus akan ditempatkan di isolasi kesehatan pemerintah.

mazen mahdi/afp
Polisi Bahrain menyegel bangunan perumahan berisi pekerja asing di kawasan industri Salmabad, di pinggiran Ibu Kota Manama, Bahrain, menyusul seorang penghuni yang dinyatakan positif Covid-19, 13 Maret 2020.

Selain itu, bagi penumpang yang tidak memiliki gejala dan dinyatakan negatif akan diberlakukan karantina selama 14 hari dan harus menandatangani formulir deklarasi kesehatan. Karantina tersebut ditujukan untuk penumpang yang telah melakukan perjalanan ke negara terdampak virus dalam 14 hari terakhir.

Untuk mencegah penyebaran virus ke anak-anak, Pemerintah Bahrain menutup sekolah dan universitas selama dua pekan sejak 26 Februari 2020. Keadaan ini dinyatakan mendesak setelah kasus positif pertama yang terungkap adalah seorang sopir bus sekolah yang baru bepergian dari Iran.

Upaya Bahrain dalam memerangi Covid-19 bukan hanya itu. Pertemuan publik seperti pameran tahunan Bahrain International Garden Show terpaksa dibatalkan. Pameran tersebut seharusnya digelar tanggal 3-7 Maret 2020.

mazen mahdi/afp
Seorang anak laki-laki mengenakan masker saat mengikuti sholat Jumat di sebuah masjid di Ibu Kota Manama, Bahrain, 28 Februari 2020. Sebagian masjid di Bahrain mempersingkat durasi, sebagian lain tidak menyelenggarakan sholat Jumat menyusul wabah Covid-19.

Sementara itu, pertandingan Bahrain’s Formula One Grand Prix terpaksa diselenggarakan secara tertutup tanpa penonton. Acara balapan itu tetap akan berlangsung sebagai acara televisi untuk mendukung olahraga dan basis pendukungnya. Babak kedua Formula One (F1) ini berlangsung pada 20 hingga 22 Maret.

Data WHO menyebutkan, hingga 15 Maret, kasus Covid-19 yang terkonfirmasi sebanyak 210 kasus, 15 kasus di antaranya merupakan kasus baru. Meskipun demikian, berbagai upaya yang dilakukan Bahrain dalam mengendalikan Covid-19 dipuji WHO.

WHO memuji tindakan Bahrain yang memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warganya. Tindakan standar dunia dalam memerangi Covid-19 di Bahrain dilakukan atas kerja sama antara Kementerian Kesehatan, Satuan Tugas Nasional, dan berbagai lembaga lainnya.

mazen mahdi/afp
Seorang pria menutupi mulutnya saat melintasi sebuah hunian yang disegel oleh polisi, menyusul ditemukannya seorang penghuni yang positif Covid-19, 13 Maret 2020.

Dari 210 kasus Covid-19 yang terjadi di Bahrain, sebanyak 44 pasien berhasil sembuh dengan 0 kematian. Langkah yang diambil Bahrain tersebut dapat dijadikan contoh bagi negara lainnya dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Hingga 15 Maret 2020, John Hopkins University & Medicine mencatat Covid-19 di dunia sudah mencapai 156.400 kasus. Di Indonesia, terdapat 117 kasus Covid-19 dengan korban meninggal 5 orang.

Selain mampu mencegah penularan, kerja keras negara-negara terdampak memberi harapan kesembuhan bagi pasien korona. Ada 73.968 pasien korona yang berhasil sembuh.

LAKRUWAN WANNIARACHCHI / AFP
Ditemani staf medis, seorang turis asal China (43) yang dinyatakan positif Covid-19 menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Ia dinyatakan sembuh usai perawatan di sebuah rumah sakit di Colombo, Sri Lanka, 19 Februari 2020. Perempuan ini satu-satunya pasien Covid-19 di Sri Lanka saat itu.

Di Iran sebanyak 2.959 pasien berangsur pulih. Demikian juga di Italia, ada 1.966 pasien sembuh. Pasien Covid-19 di Korea Selatan yang membaik mencapai 510 orang, di Perancis ada 12  orang pasien, dan di Indonesia 8 orang berhasil pulih dari korona. Ini artinya dengan penanganan yang baik, kasus korona tidak hanya dapat dicegah, tetapi juga memberikan harapan bagi pasiennya dapat segera pulih.

Saat ini, wabah korona Covid-19 sudah ditetapkan WHO sebagai pandemi. Tembusnya angka 100.000 kasus Covid-19 di 116 negara/teritori membuka mata dunia akan bahaya wabah baru ini.

Kolaborasi memerlukan syarat, yaitu persatuan segenap bangsa di dunia untuk bahu-membahu deteksi dini, menangani pasien, dan mencegah penularan demi menahan laju wabah korona.

Selain langkah-langkah penanggulangan yang dilakukan banyak negara di atas, WHO juga mengingatkan semua negara dan masyarakat untuk berkolaborasi menekan penyebaran Covid-19.

Kolaborasi memerlukan syarat, yaitu persatuan segenap bangsa di dunia untuk bahu-membahu deteksi dini, menangani pasien, dan mencegah penularan demi menahan laju wabah korona.