Kala Sawit Mengusik Raja Rimba Berbak Sembilang

Pembukaan kebun sawit kembali marak di berbagai wilayah. Tak terkecuali penyangga kawasan konservasi pun turut diincar para pemodal yang membuka lahan berskala besar. Hal itu memicu rentetan masalah baru dan mengancam masa depan kehidupan.

Nyali sesaat ciut melihat kemunculan seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Kala itu, petugas operator tengah menjalankan ekskavator menggaruk hamparan gambut di penyangga Taman Nasional Berbak Sembilang, Jambi. Suara mesin menderu-deru sejak pagi tampak mengusik sang penjaga rimba.

Berita kemunculan harimau dengan cepat menyebar. Tersiar pula informasi bahwa si raja hutan memangsa ternak warga. Warga panik mengetahui sudah belasan ekor ternak menjadi korban. Rangkaian peristiwa itu lantas menimbulkan gelombang ketakutan sekaligus memancing datangnya pemburu liar.

”Semalam, satu kapal merapat untuk masuk ke lokasi (harimau),” ujar Jum (bukan nama sebenarnya). Oleh tamu-tamu itu, Jum diminta sebagai penunjuk jalan. Dengan sejumlah alasan ia menolak. Ia menyadari, para tamu memanfaatkan situasi tersebut untuk memburu harimau.

Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae). Pembukaan lahan di kawasan hutan Sumatera mengusik keberadaan harimau.

Ia sendiri berharap keadaan tak bertambah runyam. Selama ini, masyarakat menghormati keberadaan harimau sebagai penjelajah di wilayah itu. Ekosistem lahan basah yang masih terjaga memungkinkan harimau hidup nyaman. Kalaupun sesekali melintas dekat permukiman, harimau enggan mengusik warga.

Masalah yang belakangan terjadi seiring masifnya pembukaan kebun-kebun sawit oleh sejumlah korporasi. Di wilayah Sadu, Tanjung Jabung Timur, alat-alat berat sudah dua bulan bekerja membuka habitat harimau di penyangga taman nasional itu.

Proyek tersebut menyasar hamparan gambut sekaligus di wilayah berbatasan taman nasional. Sewaktu Kompas di sana, 8 Oktober 2021, tampak tonggak-tonggak baru dipasang masuk melewati sebuah plang batas bertuliskan Zona Rimba TNBS. Jika tidak segera dihentikan, alat berat terus berlanjut menggilas seluruh hamparan luas ini.