Kebocoran Minyak di Karawang Utara, Bagaimana Penanganannya?

Untuk kedua kalinya, insiden tumpahan minyak terjadi di sekitar pantai utara Jawa, Karawang, Jawa Barat, yakni pada pertengahan April 2021. Peristiwa serupa pernah terjadi Juli 2019. Meski kali ini dari sumber yang berbeda, keduanya dapat berdampak serius bagi keberlangsungan ekosistem laut dan warga sekitar di masa depan. Langkah cepat penanganan menjadi kunci untuk meminimalkan dampak kebocoran minyak.

Tumpahan minyak (oil spill) berwarna hitam pekat tersebar di sejumlah titik di pantai utara Karawang. Pada Sabtu (22/4/2021) siang, penampilannya ada yang masih cair, sebagian lain memadat. Bau menyengat tercium saat angin berembus.

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengakui, pada Kamis (15/4/2021) terjadi kebocoran pipa di area BZZA atau sekitar 15 mil (27,78 kilometer) dari bibir pantai Karawang.

Bau limbah menyengat yang tercium mengingatkan Yani (56) akan kejadian minyak tumpah dua tahun silam. Setelah kejadian itu, pemasukan nelayan asal Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang, itu turun drastis. Untuk menyambung hidup, dia terpaksa mengambil pekerjaan membersihkan ceceran tumpahan minyak.

Kekhawatirannya muncul kembali setelah terjadi kebocoran minyak. Dia takut tak bisa melaut lagi. Bersama sejumlah nelayan lain, mereka kemudian berinisiatif membersihkan ceceran minyak di laut dan pinggir pantai.

”Kami khawatir tumpahan minyak akan berdampak panjang seperti tahun 2019. Makanya, kami segera membantu mengambil limbah agar segera dipungut. Ini bukan aji mumpung demi uang, tapi menghindari kekhawatiran akan kondisi laut yang tercemar,” katanya.

Seiring proses penanganan yang dilakukan PHE ONWJ, keterlibatan warga dan nelayan untuk mengumpulkan limbah patut diapresiasi. Manager Communications Relations & CID PHE ONWJ Hari Setyono menyebutkan, pihaknya telah melakukan perbaikan dan pengamanan pipa serta memastikan tidak ada lagi ceceran minyak yang keluar.

Tim penanganan juga mengerahkan beberapa kapal untuk membersihkan minyak di laut. Pemantauan terus dilakukan melalui laut dan udara, mengikuti trajektori model tumpahan minyak (MOTUM), termasuk fasilitas produksi PHE ONWJ dan area potensial lainnya.