Kereta Kuda, Serupa tapi Tak Sama

Meski bentuk kereta kuda di Indonesia mirip, nama penyebutan tidak sama di setiap daerah.

Keberadaan kereta kuda sebagai alat transportasi diperkirakan sejak abad ke-7 Masehi pada masa Kerajaan Hindu-Buddha, yang tergambar pada relief Lalitavistara di Candi Borobudur dan Ramayana di Candi Prambanan. Kereta kencana yang digunakan para petinggi kolonial dan bangsawan merupakan versi mewah dari kereta kuda. Sementara kereta kuda yang digunakan sebagai moda transportasi umum bentuknya lebih sederhana.

 

Relief Lalitavistara

Meski bentuk kereta kuda di Indonesia mirip, nama penyebutan tidak sama di setiap daerah. Abad ke-16 merupakan zaman keemasan kereta kuda sebagai alat transportasi. Dalam perkembangannya, kereta kuda mendapatkan modifikasi suku cadang dan ditambahkan berbagai aksesori. Datangnya era revolusi industri perlahan menggantikan peran kereta kuda sebagai alat transportasi.

Delman

Insinyur dan litografer Charles Theodore Deeleman (1823-1884) datang ke Hindia Belanda pada 1845 dan ditempatkan di Surabaya untuk merancang Bendung Lengkong, Mojokerto, pada 1846. Pada 1848, Deeleman dipindahkan ke Batavia untuk merancang Rumah Sakit Jiwa Buitenzorg (Bogor) dan Biara Ursulin Noordwijk (Juanda, Jakarta). Deeleman juga membuat kereta kuda yang dikenal sebagai Deeleman atau pribumi menyebutnya delman. Delman digunakan sebagai transportasi umum yang sangat dikenal karena bentuknya yang khas, yaitu bangku penumpang berhadapan dan adanya pintu kecil untuk masuk penumpang. Deeleman meninggal dunia di usia 60 tahun di Batavia.