Kilang Gula, Cikal Bakal Industri Batavia

Industri gula adalah sumber keuangan utama kota Batavia era VOC (Kompeni Dagang Belanda) pada abad ke-17 hingga paruh pertama abad ke-18. Semasa itu, gula dan produk olahan diekspor dari Batavia ke Asia Selatan, Asia Barat, hingga Eropa.

Semasa VOC berkuasa, gula adalah salah satu komoditas penting dari kota Batavia, seperti diungkapkan Mona Lohanda, sejarawan dari Arsip Nasional RI. Penggilingan dan pemasakan gula (suiker molen) berkembang di sepanjang alur sungai di wilayah Ommelanden (luar tembok kota) atau di luar Intramuros yang merupakan bagian dalam Kastil Batavia. Wilayah ini kini bagian dari Kota Tua di dekat Stasiun Beos dan Museum Fatahillah.

Bak jamur di musim hujan, suiker molen berkembang di sepanjang alur sungai karena menggunakan kincir untuk menggerakkan penggilingan air. Pengangkutan bahan baku kayu bakar untuk tungku pemasak dan pengangkutan komoditas gula juga lewat sungai. Air menjadi urat nadi lalu lintas dan perekonomian Batavia ketika itu.

DOK RIJKMUSEUM
Foto lukisan karya Adrianus Jonannes Bik “The Sugar Factory in Serpong” atau Pabrik Gula di Serpong. Lukisan koleksi Rijk Museum Belanda dengan nomor obyek RP-P-OB-40.413.

Topografi kota Batavia dengan belasan sungai dan dataran rendah berawa memang mirip dengan topografi negeri Belanda sehingga VOC terbiasa dan mudah mengatur wilayah Batavia yang dialiri sungai-sungai besar, yakni Kali Cisadane, Ciliwung, dan Kali Bekasi di timur yang merupakan pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.

Hutan di sepanjang aliran belasan sungai itu menjadi sumber kayu bakar untuk tungku pemasak gula. Di sekitar suiker molen juga terdapat kebun dan sawah yang menjadi sumber bahan pangan bagi pekerja pabrik gula zaman itu.

Komunitas pengusaha, pemasak, pekerja kebun tebu, kebun sayur, sawah, dan berbagai penunjang hidup dalam sebuah suiker molen. Mereka juga memelihara hewan ternak, seperti kerbau untuk memutar penggilingan tebu yang bekerja terus-menerus memeras tebu yang airnya kemudian dimasak di tungku-tungku pemasak.

KOMPAS/ EDDY HASBY
Kelenteng Tjoe Soe Kong, Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten.