Kisah Penjaga Masa Depan Jabar Selatan

Jalur selatan adalah masa depan Jawa Barat. Bermodal alam yang relatif terjaga, potensi perikanan, ketahanan pangan, wisata, hingga energi terbarukan berpotensi berkembang. Kemewahan itu tidak dimiliki kawasan utara. Di sana, aktivitas warga telanjur ditindih pencemaran lingkungan, dampak bencana akibat perubahan iklim, hingga pembangunan masif.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, dengan luas wilayah 10.059 kilometer persegi, Jabar selatan dihuni lebih dari 11,3 juta jiwa. Jumlah itu setara 23,4 persen jumlah penduduk Jabar tahun lalu, 48 juta orang. Semuanya tersebar di Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Ciamis, dan Kabupaten Pangandaran.

Di sektor pangan, Jabar selatan memiliki potensi besar. Kepala Bappeda Jabar Sumasna mengatakan, produksi padi, misalnya, bisa lebih dari 9 juta ton per tahun. Adapun jagung mampu panen 1,2 juta ton per tahun.

Hasil panen kelapa 88.960 ton per tahun. Hasil tangkapan tongkol, tuna, dan cakalang di pantai selatan masing-masing 22.549 ton, 1.153 ton, dan 666 ton pada 2021.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Kapal nelayan bersandar di Sungai Ciwaru yang bermuara di Pantai Palangpang di Kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (26/8/2022). Di tempat ini juga terdapat tempat pelelangan ikan.

Selain itu, Jabar selatan diproyeksikan sebagai tempat pengembangan energi terbarukan raksasa. Di Sukabumi, bakal dibangun pembangkit tenaga listrik tenaga bayu senilai 24 triliun.

Pengembangan wisata alam terbentang mulai dari Geopark Ciletuh, Pantai Karangpotong, hingga Pantai Pangandaran yang menjadi destinasi lebih dari 4 juta wisatawan per tahun.

Potensi itu terbuka untuk direngkuh. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar Hermansyah menyebut, pencemaran air laut di Jabar selatan belum separah kawasan pantura. Budidaya udang, misalnya, di pantura Jabar hanya menghasilkan 10-12 ton per hektar, sedangkan di selatan bisa 16-20 ton per hektar.

Pengembangan wisata alam terbentang mulai dari Geopark Ciletuh, Pantai Karangpotong, hingga Pantai Pangandaran yang menjadi destinasi lebih dari 4 juta wisatawan per tahun.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtyas mengatakan, Jabar selatan memiliki daya dukung air dan pangan yang belum terlampaui dampak dan risikonya. Potensi beban pencemar relatif rendah dan memiliki indeks jasa ekosistem biodiversitas yang tinggi.