Ruang hidup yang semakin terokupasi dan sumber makanan yang kurang membuat konflik antara buaya dan manusia makin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Konflik itu sering berakhir dengan tragis karena timbulnya korban jiwa.
Seperti yang dialami seorang warga di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, yang diduga diserang seekor buaya saat menjala ikan hingga tenggelam, Minggu (29/1/2023). Warga bernama Asdar (35) ditemukan tewas di Sungai Desa Wungguloko, Ladongi, Kolaka Timur.
Kepala Polsek Ladongi Ajun Komisaris Julius mengungkapkan, korban yang bukan warga setempat itu awalnya datang untuk menjala ikan di sungai tersebut. Korban datang bersama dua rekannya, Sukardi (40) dan Mudding (50). Sebelum menjala, ketiganya diperingatkan oleh warga setempat untuk tidak mencari ikan di sungai tersebut karena merupakan habitat buaya.
”Setelah tiba di sungai, mereka lalu menebarkan jala. Namun, saat dilempar, sebuah jala milik rekannya tersebut tersangkut di dasar sungai. Korban lalu berinisiatif turun untuk melepas jala yang tersangkut tersebut,” kata Julius, Senin (30/1/2023).
Korban lalu menyelam dan berusaha melepas jala. Seorang rekannya, Mudding, ikut turun untuk membantu menarik jala. Namun, Mudding tiba-tiba terempas akibat sesuatu dari dasar sungai. Air lalu bergolak dan berputar. Korban tidak terlihat lagi.
Kedua rekannya segera meminta pertolongan warga. Beramai-ramai, mereka lalu melakukan pencarian di sekitar sungai tersebut. ”Sekitar satu jam kemudian, korban ditemukan meninggal dunia berjarak sekitar 150 meter dari lokasi tenggelam,” ucapnya.
Julius menambahkan, larangan untuk beraktivitas di sungai tersebut sebenarnya telah lama dikeluarkan. Hal tersebut untuk mengantisipasi serangan buaya yang memang sering ditemukan di sungai tersebut. Sungai Wungguloko masih rangkaian dari sungai yang mengalir di dalam kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW).
Meningkat