Korona Mengubah Wajah Olahraga

Virus korona penyebab Covid-19 membuat semua aktivitas olah raga terhenti di seluruh dunia. Jadwal semua ajang harus diatur ulang. Kerugian triliunan rupiah memukul semua pihak.

Gedung olahraga itu terlihat sepi. Bangunan yang biasanya ramai dengan suara tepukan raket dan teriakan anak-anak sekolah bulu tangkis yang berlatih badminton itu kini senyap.

Sekolah bulu tangkis di Gedung Olahraga Saratoga, Tangerang Selatan, itu pun harus libur, seperti juga sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. ”Sekarang anak-anak berlatih di rumah masing-masing,” kata coach Harry, pelatih di sekolah badminton itu.

Anak-anak siswa sekolah bulu tangkis itu pun diminta berlatih sendiri di rumah dan mengirimkan video latihan mereka ke pelatih. Ada yang mengirim video tengah berlatih badminton melawan tembok kamar tamu karena tidak bisa bermain di luar, ada yang melatih langkah kaki di ruang tamu, ada pula yang melakukan latihan fisik.

 

REUTERS/Issei Kato
Seorang perempuan yang memakai masker melintas di depan jam Omega, yang semula digunakan untuk hitung mundur waktu penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (25/3/2020). Pandemi Covid-19 menyebabkan Olimpiade Tokyo diundur ke tahun 2021.

Ketika dunia berjuang untuk mengatasi wabah korona, olahraga juga tak luput terkena imbasnya. Korona telah menghentikan semua detak kehidupan, tak terkecuali olahraga. Semua ajang, mulai dari profesional hingga amatir, dari stadion-stadion megah di Eropa hingga pembinaan di sekolah bulu tangkis di GOR-GOR pinggiran Jakarta.

Komite Olimpiade Internasional dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah memutuskan menunda Olimpiade Tokyo yang sedianya mulai digelar Juli 2020 mendatang. Penundaan ditetapkan selama setahun dan akan berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Ini adalah penundaan pertama dalam sejarah Olimpiade meskipun ada beberapa pembatalan selama masa perang.

 

Sepak bola, olah raga yang begitu populer dan menjadi hiburan setiap pekan bagi ratusan juta penduduk dunia, tiba-tiba menghilang begitu saja musim ini. Liga-liga populer di Eropa berhenti, ditunda tanpa kepastian apakah musim ini akan selesai. Tak ada lagi siaran langsung sepak bola di layar kaca tiap tengah atau akhir pekan.

Turnamen Piala Eropa 2020 ditunda hingga 2021, demikian badan sepak bola Eropa UEFA mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 17 Maret. UEFA menyatakan bahwa turnamen yang diikuti 24 tim, yang semula dijadwalkan diadakan di 12 negara di seluruh Benua Biru dari 12 Juni hingga 12 Juli 2020, diputuskan akan berlangsung dari 11 Juni hingga 11 Juli 2021.

AP/Claudio Furlan
Warga berjalan di luar Stadion San Siro yang sudah dipasangi pengumuman, laga antara AC Milan dan Genoa ditunda sampai 13 Mei 2020, di Milan, Italia, Minggu (1/3/2020). Di kawasan Lombardy, kawasan yang paling parah dihantam Covid-19, semua aktivitas yang mengumpulkan massa, termasuk olah raga ditiadakan.

Di Italia, dengan jumlah korban tewas telah melampaui China, asal wabah ini, sejumlah pemain bintang pun turut terjangkit. Daniele Rugani, bek Juventus, dinyatakan positif Covid-19, demikian juga Paulo Dybala dan sejumlah bintang lainnya. Demikian juga di Spanyol, sejumlah pemain sepak bola juga terkena Covid-19. Di Inggris, Pelatih Arsenal Mikel Arteta juga dinyatakan positif korona.

Pertandingan sepak bola yang menghadirkan puluhan ribu orang dan saling berdesakan di stadion memang sangat rawan menjadi tempat penyebaran virus korona. Dikutip dari AP, pertandingan Liga Champions Atalanta melawan Valencia di Italia pada 19 Februari diduga menjadi pusat penyebaran karena terjadi ledakan kasus virus korona.

Itu adalah pertandingan sepak bola terbesar dalam sejarah Atalanta dan sepertiga penduduk Bergamo melakukan perjalanan singkat ke Stadion San Siro yang terkenal di Milan. Sementara sekitar 2.500 penggemar Valencia juga melakukan perjalanan dari Spanyol ke pertandingan itu.

 

REUTERS/Daniele Mascolo
Pemain Valencia, Geoffrey Kondogbia (kiri), bertarung dengan Josip Ilicic dari Atlanta dalam pertandingan Liga Champions, 19 Februari 2020 lalu. Pada laga itu, 2.500 orang pendukung Valencia datang ke Italia dan membawa penyakit Covid-19 ke Spanyol saat mereka pulang.

Lebih dari sebulan kemudian, para ahli menduga pertandingan itu sebagai alasan terbesar mengapa Bergamo telah menjadi salah satu pusat pandemi korona. ”Bom biologis”, demikian seorang ahli menyebutnya dan itu alasan mengapa sekitar 35 persen tim Valencia terinfeksi.

Oleh media lokal, laga itu dijuluki ”Game Zero”, dilakukan dua hari sebelum kasus pertama Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal dikonfirmasi di Italia. Luca Lorini, kepala unit perawatan intensif di Rumah Sakit Paus John XXIII di Bergamo, yang merawat banyak pasien korona, meyakini ledakan pada laga itu.

”Saya yakin bahwa 40.000 orang saling berpelukan dan berciuman sambil berdiri terpisah 1 sentimeter, empat kali, karena Atalanta mencetak empat gol (hasil akhirnya adalah 4-1), jelas merupakan akselerator besar untuk penularan,” kata Lorini kepada AP.

AP/Jon Super
Gerbang Stadion Etihad tempat akan digelarnya laga Manchester City melawan Burnley pada Liga Inggris ditutup, Sabtu (14/3/2020). Semua laga Liga Inggris dihentikan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 di Inggris.

 

”Saat ini, kita sedang berperang. Ketika waktu damai tiba, saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami akan pergi dan melihat berapa banyak dari 40.000 orang yang pergi ke permainan menjadi terinfeksi,” ujar Lorini. ”Saat ini, kami memiliki prioritas lain.”

Italia dan Spanyol menjadi salah satu episentrum kasus korona di Eropa, dengan jumlah kematian terbanyak. Liga sepak bola dan pergelaran olahraga lain di kedua negara itu, juga di negara Eropa lain, dihentikan.

AP/Jon Super
Pemain Liverpool Mohamed Salah (kanan) merayakan gol bersama Sadio mane, setelah mencetak gol ke gawang Bournemouth di Stadion Anfield, Liverpool, Sabtu (7/3/2020). Liverpool hampir menjadi juara Liga Inggris dengan hanya memerlukan enam poin lagi, tetapi Liga Inggris dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan karena pandemi Covid-19.

Di Inggris, semua laga sepak bola elite ditunda hingga setidaknya 30 April. Klub Liverpool yang tinggal membutuhkan enam poin atau dua kemenangan untuk memastikan juara Liga Premier harus menunggu dalam ketidakpastian. Hal itu menyiksa para pendukungnya yang menunggu 30 tahun untuk menjadi juara Liga Inggris. Mereka unggul 25 poin dari Manchester City, tetapi korona telah menunda mimpi juara.

UEFA pada 1 April menghentikan semua pertandingan Liga Champions dan Liga Eropa hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Bukan hanya Eropa, turnamen sepak bola antarbangsa Afrika yang dijadwalkan digelar di Kamerun, April ini, juga ditunda. Copa Amerika juga diundur hingga 2021. Turnamen yang diikuti 12 tim itu harusnya digelar dari 12 Juni hingga 12 Juli di Kolombia dan Argentina.

Semua pertandingan tim nasional yang dijadwalkan pada Juni juga telah ditunda. FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia telah sepakat menunda pertandingan kualifikasi Piala Dunia Asia pada Maret dan Juni.

AFP/GEORGE FREY
Pemain Utah Jazz Rudy Gobert menjadi pemain NBA pertama yang tertular Covid-19, pada 11 Maret 2020. Penularan pada Gobert membuat NBA memutuskan untuk menghentikan sementara liga basket terbesar di Amerika Serikat tersebut.

Dari basket, kompetisi NBA juga langsung dihentikan setelah pemain Utah Jazz, Rudy Goebert, dinyatakan positif korona. Rekan setimnya, Donovan Mitchel, juga kemudian dinyatakan terkena Covid-19. Beberapa hari sebelum dikonfirmasi positif, Goebert, pemain asal Perancis itu, sempat bercanda dengan menyentuh semua mikropon yang ada dalam sebuah jumpa pers. Dua pemain Los Angeles Lakers dan Kevin Durant dari Broklyn Nets juga dinyatakan positif korona. Pemilik New York Knicks, James Dolan, juga terkena Covid-19.

Sementara di ajang balap, para pebalap Formula 1 dan MotoGP juga tak bisa mengaspal karena ditunda. Grand Prix Azerbaijan menjadi penundaan terbaru, yang berarti tidak akan ada balapan Formula Satu hingga paling awal pertengahan Juni. Perlombaan di Sirkuit Kota Baku dijadwalkan pada 7 Juni.

AFP/WILLIAM WEST
Anggota Tim Ferari tiba untuk mengemas perlengkapan mereka setelah perhelatan F1 di Melbourne, Australia dibatalkan, Jumat (13/3/2020).

Formula 1 sebelumnya telah membatalkan balapan pembuka musim GP Australia setelah anggota tim McLaren terkena virus korona. Perlombaan dijadwalkan berlangsung pada 15 Maret lalu. Grand Prix Bahrain dan Grand Prix Vietnam juga dinyatakan ditunda. Kedua balapan itu sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada 20-22 Maret dan 3-5 April.

Ajang tenis pun menjadi korban. Turnamen tenis Grand Slam Wimbledon telah dibatalkan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Pertarungan seru para petenis terbaik di lapangan rumput bergengsi ini pun tak bisa lagi dinikmati para penggemarnya. Perancis Terbuka ditunda dan sekarang dijadwalkan untuk berlangsung dari 20 September hingga 4 Oktober.

AFP/Greg Wood
Petenis Spanyol Rafael Nadal bertarung melawan Nick Kyrgios dari Australia pada turnamen Australia Terbuka, Selasa (27/4/2020) di Melbourne. Australia Terbuka menjadi turnamen grandslam yang dapat digelar tepat waktu pada tahun 2020. Wimbledon dan Perancis Terbuka harus ditunda penyelenggaraannya karena pandemi Covid-19

Bisnis hancur

Industri olahraga memang menjadi salah satu entitas bisnis yang paling remuk oleh gempuran korona. Meskipun pada akhirnya kompetisi atau turnamen yang terhenti atau tertunda berputar kembali, diperkirakan tidak akan bisa pulih seperti semula, setidaknya tahun ini.

Mengutip dari laman Forum Ekonomi Dunia, nilai industri olahraga diperkirakan mencapai 471 miliar dollar pada 2018, meningkat hingga 45 persen sejak 2011. Sebelum ”KO” dihantam korona, nilai industri ini diperkirakan bakal terus melonjak.

Di Amerika Serikat saja, nilai pendapatan rata-rata tahunan untuk lima olahraga profesional melebihi 30 miliar dollar AS, separuhnya berasal dari NFL, liga rugbi ala AS.

AFP/EZRA SHAW
Laga NBA antara New Orleans Pelicans dan Sacramento Kings yang seharusnya digelar pada Rabu (11/3/2020) di Golden Center, Sacramento, terpaksa ditunda karena pandemi Covid-19. NBA menunda semua laga setelah ada pemain Utah Jazz yang positif tertular Covid-19.

 

Diperkirakan, potensi kerugian atau kehilangan pendapatan dari batal atau ditundanya pertandingan di NBA (basket), MLB (baseball), NHL (hoki es), dan MLS (sepak bola), mencapai 2 miliar dollar AS per bulan. Kerugian akan berlipat jika NFL yang baru memulai liga beberapa bulan mendatang juga tertunda.

Kerugian bagi para atlet juga tidak sedikit. Pemain megabintang, seperti LeBron James (NBA), misalnya, bisa kehilangan pendapatan hingga 400.000 dollar AS untuk setiap laga yang ditunda. Salah satu bahaya finansial bagi NBA adalah kehilangan pendapatan dari kontrak televisi. Sekitar separuh dari sekitar 9 miliar dollar AS pendapatan NBA berasal dari media.

NBA yang menghentikan liga pada Maret 2020 dengan masih menyisakan 259 pertandingan di musim reguler, berdasarkan data Statista, mengalami kerugian dari tiket mencapai 450 juta dollar AS dan pendapatan nontiket sekitar 200 juta dollar AS. Keputusan menunda atau membatalkan permainan dibuat untuk alasan yang tepat. Keamanan pendukung dan pemain sangat penting. Untuk liga olahraga profesional, keputusan itu sulit dan perlu diapresiasi.

Kerugian di olahraga terpopuler dunia, sepak bola, terutama liga-liga Eropa, juga tidak sedikit. Berdasarkan data dari perusahaan database Statista, di Liga Inggris saja, potensi hilangnya pendapatan dari kehilangan hak siar televisi mencapai 800 juta euro. Jika ditambah dengan pendapatan komersial dan tiket, kerugian mencapai 1,28 miliar euro. Jika digabung dengan empat liga utama lainnya di Eropa, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan Ligue 1, hilangnya pendapatan mencapai sekitar 4,14 miliar euro.

Sementara kerugian akibat penundaan Piala Eropa 2020 mencapai 300 juta euro dan jika dibatalkan potensi kerugian mencapai 400 juta euro. Sementara pembatalan untuk balapan Formula 1 hilangnya pendapatan dari biaya tuan rumah saja selama satu musim mencapai sekitar 602 juta dollar AS.

Kekhawatiran industri olahraga akibat pandemi ini adalah hilangnya pendapatan dari tiket, sponsor, media, dan pendapatan lainnya. Untuk laga yang dijadwal ulang, barangkali tidak perlu ada pengembalian uang. Namun, untuk pertandingan atau ajang yang harus dibatalkan, klub atau penyelenggara tentunya harus mengembalikan uang penonton yang sudah telanjur membeli tiket.

Kontrak sponsor pun perlu ditinjau dengan cermat. Sering kali perjanjian dengan sponsor memuat berbagai klausul, seperti batas kinerja, jumlah pertandingan, dan angka penonton. Artinya, bisa ada ancaman pemutusan kontrak dan penggantian sebagian uang sponsor yang sudah diterima. Kontrak sponsor bahkan mungkin memuat klausul force majeure atau ketentuan pemutusan dini untuk keadaan seperti ini.

Hal yang sama berlaku bagi kontrak siaran media, yang umumnya hanya membayar untuk laga yang dimainkan. Kemudian, ada pula hilangnya pendapatan sehari-hari, seperti biaya parkir, penjualan suvenir, jersey, makanan, dan minuman. Tanpa kehadiran penggemar di stadion, sumber-sumber potensial penghasil uang ini pun menghilang.

AFP/ LLUIS GENE
Pemain Barcelona Lionel Messi merayakan golnya ke gawang Real Sociedad di Stadion Camp Nou, Sabtu (7/3/2020). Saat ini, Liga Spanyol dihentikan karena pandemi Covid-19 sehingga semua kegiatan bisnis terhenti. Messi dan para pemain Barca dipotong gaji sampai 70 persen agar karyawan lain tidak perlu dipecat.

 

Sementara klub-klub profesional juga telah terikat kontrak dengan para pemain  dan staf sehingga mereka harus membayar gaji. Kewajiban ini harus dibayarkan, kecuali ada kebijakan lain, seperti kesepakatan untuk pemotongan gaji dengan pemain selama pandemi masih terjadi.

Pemain Barcelona, misalnya, sepakat untuk dipotong gaji mereka sebesar 70 persen. Pemotongan itu dan kontribusi finansial lain dilakukan agar klub bisa menggaji karyawan lain nonpemain dengan penuh.

”Selain pengurangan 70 persen gaji kami selama darurat nasional, kami juga akan berkontribusi sehingga karyawan klub bisa mendapatkan 100 persen gaji mereka,” Lionel Messi, penyerang Barca, dikutip AFP.

AFP/Vincenzo PINTO
Penyerang Juventus Cristiano Ronaldo (kiri) bertarung melawan gelandang Inter Milan Matias Vecino pada Serie A Italia, di Stadion Juventus, Turin, Minggu (8/3/2020). Laga itu digelar tanpa penonton. Ronaldo juga rela gajinya dipotong 11 juta dollar AS agar karyawan Juventus dapat terus mendapat gaji.

 

Pemain Atletico Madrid juga sepakat untuk memotong gaji mereka. Di Italia, dikutip dari AP, para pemain Juventus, seperti Cristiano Ronaldo dan Pelatih Maurizio Sarri, sepakat untuk dipotong gaji mereka secara total senilai 100 juta dollar AS. Itu setara dengan sekitar empat bulan gaji, sepertiga gaji para pemain. Ronaldo sendiri sepakat dipotong gajinya hingga senilai 11 juta dollar AS.

Namun, upaya-upaya klub atau para pemain itu hanya menjadi penyelesaian persoalan jangka pendek saja. Bisnis olah raga secara keseluruhan tetap terkapar hingga virus korona bisa dihentikan.

Selain fakta-fakta gelap tersebut, pandemi Covid-19 juga memunculkan fenomena baru, terutama di ajang olahraga balap. Para pebalap Formula 1 dan Nascar beralih ke ajang balapan virtual atau e-Sport selama balapan yang sebenarnya ditunda.

AFP/ERWIN SCHERIAU
Sirkuit Red Bull Ring di Spielberg, Austria, terlihat sangat sepi karena perlombaan F1 dibatalkan sebagai dampak dari Covid-19, Jumat (17/4/2020). Pada akhir pekan itu, F1 seharusnya digelar di Austria.

 

Formula 1 sendiri meluncurkan seri F1 Esports Virtual Grand Prix, yang diikuti oleh para pebalap F1. Hal itu dilakukan agar penggemar bisa tetap menyaksikan balapan secara virtual di tengah pandemi. Balapan virtual akan berlangsung menggantikan balapan sesungguhnya yang dibatalkan.

Seri ini akan memakai gim resmi F1 2009 versi PC, yang dikembangkan oleh Codemasters. Semua balapan disiarkan langsung melalui sejumlah chanel F1, yaitu Youtube, Twitch, Facebook, dan laman F1.com. Pebalap F1 yang ikut seri ini di antaranya Stoffel Vandoorne, Lando Noris, Nicholas Latifi, Esteban Gutierrez, dan Nico Hulkenberg.

Apakah korona akan mengubah wajah olah raga ke depan? Sampai pandemi ini bisa terkontrol, industri olahraga harus berjuang keras untuk beradaptasi. Harapannya, pandemi ini segera berlalu dan laga-laga seru di lapangan bisa kembali dinikmati.