Lalai Keamanan Pangan, Kesehatan Tergadai

Sebelum diolah di dapur dan tersaji di meja makan, bahan pangan kerap kali harus melewati perjalanan yang panjang. Misalnya, makanan laut yang harus melewati proses panjang, mulai dari penangkapan, pendistribusian, hingga penjualan. Tak heran jika muncul kelakar “ikannya sudah mati 9 kali” merujuk pada panjangnya perjalanan sejak ikan ditangkap hingga siap disantap.

Begitu pula dengan hasil kebun dan peternakan yang melalui perjalanan tak singkat dan harus berpacu dengan waktu demi menghindari kerusakan bahan pangan.

Semakin panjang perjalanan, semakin berisiko bahan pangan rusak atau tercemar yang bisa menyebabkan orang keracunan makanan. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele. Ketidakpahaman dalam menjaga keamanan pangan berpotensi merenggut nyawa. Penanganan bahan pangan yang tepat menjadi kunci karena bisa menghambat laju pertumbuhan mikroba penyebab penyakit.

kompas/p raditya mahendra yasa
Warga menyiapkan potongan ikan sebelum diolah menjadi ikan asap di Bandarharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (31/7/2013). Pengolahan ikan di kawasan tersebut hingga saat ini belum memiliki standar kebersihan yang layak dari pencucian bahan baku dan pembuangan limbah.

Ketidakpahaman dalam mengolah makanan bisa membahayakan orang di sekitarnya. Terlebih jika aspek kebersihan dan sanitasinya kurang diperhatikan. Salah-salah bisa mengakibatkan keracunan makanan.

Kasus keracunan ini kerap terjadi pada acara hajatan, pesta besar, dan perjamuan makan bersama. Sanitasi dan kebersihan saat penyiapan makanan dalam jumlah yang cukup memang menjadi tantangan tersendiri dan jika luput dari pengawasan dapat berakibat fatal.

Seperti yang terjadi pada awal April 2023, yakni kasus keracunan makanan di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang mengakibatkan puluhan orang harus dirawat di rumah sakit. Bahkan, satu orang meninggal karena defisiensi cairan setelah mengalami diare dan muntah.

 

Mereka mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi kue ipau, kue tradisional khas Banjar yang terbuat dari campuran tepung, daging, dan wortel. Tampilannya menyerupai hidangan lasagna yang berlapis dengan isian daging.