Memuat Halaman
Tim Jelajah Energi dan Vakansi atau Jelajah EV melakukan perjalanan dari Jawa hingga Bali dengan mobil listrik. Tim ingin mengetahui apakah mobil listrik cukup tangguh untuk diajak berjalan jauh, lintas kota, lintas provinsi, hingga menyeberang pulau. Tim juga ingin melihat apakah infrastruktur yang ada sudah mampu menunjang perjalanan jauh tersebut.
Lanjutkan
Mobil yang digunakan berkapasitas 72,6 kWh dan diklaim mampu menempuh jarak 400 km lebih saat baterai terisi 100 persen. Perjalanan sejauh lebih dari 1.600 km ini tentu tidak bisa dilakukan sekali tempuh tanpa henti.
Lanjutkan
Tim harus transit di sejumlah kota untuk mengisi daya. Sembari menunggu baterai penuh, tim mengunjungi beberapa destinasi wisata dan kuliner setempat. Karena itu, perjalanan ini dinamai Jelajah Energi dan Vakansi.
Yuk, ikuti keseruan perjalanan Tim Jelajah EV menelusuri Jawa-Bali dengan mobil listrik.
Lanjutkan
Tim Jelajah Energi dan Vakansi atau Jelajah EV akan memulai perjalanan menggunakan mobil listrik dari Jakarta hingga Bali. Tim ingin mengetahui apakah mobil listrik cukup tangguh dan apakah infrastrukturnya juga menunjang. Ikuti keseruannya di Tutur Visual ini, ayo lanjutkan ke halaman berikutnya!
Lanjutkan
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Pengguna kendaraan listrik di Jakarta tidak perlu khawatir saat harus berkeliling kota. Setidaknya ada 20 titik stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di sejumlah lokasi Ibu Kota. Bukan hanya di perkantoran swasta atau instansi pemerintah, beberapa pusat perbelanjaan juga sudah menyediakan fasilitas charging station (stasiun pengisian daya). Mengisi daya pun bisa dilakukan sambil berbelanja.
Kompas/Luhur Arsiyanto Putra
Misi perjalanan Jakarta-Bali menggunakan mobil listrik berkapasitas 72,6 kWh. Mobil buatan Korea ini diklaim memiliki daya jelajah 6,6 km per kWh. Secara teori, kendaraan dapat mencapai jarak 479,16 km dengan kondisi baterai penuh.
Tim berangkat dari Menara Kompas di Palmerah, Jakarta, dengan baterai terisi 96 persen. Sistem akan menghitung kemampuan jarak tempuh berdasarkan gaya mengemudi yang terekam sebelumnya. Indikator memprediksi mobil dapat menempuh jarak 391 km jika dikendarai dengan gaya mengemudi seperti sebelumnya.
Lanjutkan
Christina Mutiarani Jeinifer Sinadia
Wisata belanja atau wisata sejarah dapat menjadi alternatif saat berada di Jakarta. Di sejumlah pusat perbelanjaan saat ini telah tersedia fasilitas untuk mengisi daya baterai mobil listrik, seperti di Senayan City, Plaza Senayan, dan Senayan Park.
Tidak hanya berbelanja, waktu untuk menunggu baterai terisi penuh juga bisa dimanfaatkan untuk berolahraga di kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Jarak GBK dengan Senayan City 1,7 km, sedangkan dengan Senayan Park tak lebih dari 500 meter, dan jarak dengan Plaza Senayan tak sampai 1 km.
Kembali
Lanjutkan
Tekan Jalan untuk
menjalankan mobil
Jalan
Sampai di pemberhentian pertama, kota Cirebon! Pengguna mobil listrik yang melewati kota ini dapat menemukan stasiun pengisian daya untuk mobil listrik. Selain itu, kota Cirebon juga memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Simak liputan lengkapnya dari Tim EV di halaman berikutnya!
Isi Daya Mobil
Selesai Mengisi Daya
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Pengguna mobil listrik yang melintas di Tol Palikanci, baik yang menuju ke Jawa Tengah maupun sebaliknya ke arah Jakarta, dapat memanfaatkan fasilitas stasiun pengisian daya di Rest Area 207 A Palikanci (arah ke timur) atau Rest Area 208 B Palikanci (arah ke barat). Tiap rest area menyediakan dua stasiun pengisian daya, masing-masing berkapasitas 50 KW (fast charging) untuk jenis port charging CCS2.
Kompas/Luhur Arsiyanto Putra
Bagi pengendara yang memilih beristirahat di Cirebon, ada beberapa hotel yang menyediakan fasilitas stasiun pengisian daya. Salah satunya Hotel Santika. Tersedia wall box yang bisa digunakan gratis oleh tamu yang bermalam. Seperti wall box pada umumnya, fasilitas ini berkapasitas 7,7 kW (slow charging).
Cirebon menjadi perhentian pertama Tim Jelajah EV Kompas. Tiba di kota ini, tim langsung berkeliling kota dan berwisata kuliner dan baru masuk hotel pukul 20.00.
Sampai di hotel, indikator memberi informasi bahwa jarak tempuh mencapai 232,5 km sejak berangkat dari Menara Kompas. Daya baterai tersisa 37 persen. Pengisian daya dilakukan sekitar 6 jam hingga penuh terisi.
Baca Juga
Lanjutkan
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Mengisi daya baterai mobil bisa dilakukan sambil bervakansi. Ada beberapa destinasi wisata yang dapat dikunjungi, antara lain Keraton Kasepuhan Cirebon yang berjarak 4 km dari Hotel Santika Cirebon atau Gua Sunyaragi yang berjarak 5 km dari hotel yang sama. Di Hotel Santika, tersedia fasilitas untuk mengisi daya baterai mobil.
Jika baru tiba malam hari sehingga kedua tempat wisata tersebut telah tutup, wisata kuliner bisa menjadi pilihan untuk memanjakan lidah. Kuliner khas yang patut dicoba adalah empal gentong dan nasi jamblang.
Salah satu yang legendaris adalah Nasi Jamblang Fitri. Letaknya sekitar 850 meter dari Hotel Santika yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki 15 menit. Nasi dengan aneka lauk pilihan yang berbungkus daun jati pun sudah dapat dinikmati.
Baca Juga
Kembali
Lanjutkan
Sampai di kota kedua, Semarang! Pengguna mobil listrik yang melewati kota ini dapat menemukan stasiun pengisian daya untuk mobil listrik. Selain itu, kota Semarang juga memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Simak liputan lengkapnya dari Tim EV, ayo lanjutkan ke halaman berikutnya!
Isi Daya Mobil
Selesai Mengisi Daya
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Di Semarang, pengguna mobil listrik bisa memanfaatkan fasilitas stasiun pengisian daya di SPKLU yang ada di area parkir kantor PT PLN di Jalan Pemuda.
Di sana terdapat dua unit charging station yang terdiri dari 2 Nozel AC Type 2, Nozel CCS2, dan Nozel Chademo. Seluruhnya berkapasitas 22 kW (medium charging).
Kompas/Luhur Arsiyanto Putra
Saat tiba di Semarang, daya baterai tersisa 34 persen. Artinya, hanya cukup untuk menempuh jarak 119 km. Tempat tujuan di Yogyakarta masih 113 km lagi. Secara teori, daya tersebut masih cukup untuk mencapai lokasi pengisian baterai di Yogyakarta. Namun, mempertimbangkan kontur jalan yang menanjak di ruas Semarang-Yogyakarta, tim memilih untuk menambah daya. Pilihannya di kantor PLN Semarang.
Butuh waktu 133 menit untuk menambah daya menjadi 70 persen. Tim pun melanjutkan perjalanan lebih percaya diri menuju Yogyakarta.
Pengalaman mengisi daya di SPKLU berbayar ini adalah yang pertama bagi Tim Jelajah EV Kompas. Penambahan daya 29,462 kWh menghabiskan biaya Rp 79.768. Selama menunggu baterai terisi, tim berjalan-jalan di sekitar kantor PLN dan makan di Soto Ayam Pak No.
Lanjutkan
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Ada beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi saat mengisi daya kendaraan di Kantor PLN Jalan Pemuda, Semarang. Salah satunya Lawang Sewu yang berjarak 1,2 km. Bangunan bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia ini menyimpan sejarah perkeretaapian di Tanah Air.
Alternatif lain, berkunjung ke Mall Paragon City, tepat di seberang kantor PLN. Bagi pencinta kuliner, perburuan santapan khas bisa dilakukan hanya dengan berjalan kaki. Di sekitar kantor PLN terdapat sejumlah tempat makan legendaris, antara lain Mie Kopyok Pak Dhuwur dan Soto Ayam Pak No.
Mi Kopyok Pak Dhuwur hanya berjarak 20 meter dari kantor PLN. Hidangan ini sepintas mirip mi kocok khas Bandung. Bedanya mi kopyok tidak menggunakan daging. Hanya berisi potongan lontong, irisan tahu pong, tauge, irisan seledri, taburan bawang goreng, dan kerupuk gendar atau karak.
Untuk Soto Ayam Pak No, jaraknya 400 meter dari Kantor PLN. Soto bening ini dihidangkan di mangkuk kecil. Tersedia aneka lauk sebagai teman makan soto.
Kembali
Lanjutkan
Kota selanjutnya adalah Yogyakarta! Di kota ini, di sejumlah hotel bahkan destinasi wisata, sudah tersedia stasiun pengisian daya untuk mobil listrik. Seperti yang sudah kita ketahui, kota Yogyakarta juga memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Simak liputan lengkapnya dari Tim EV pada halaman selanjutnya!
Isi Daya Mobil
Selesai Mengisi Daya
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Tidak perlu khawatir kehabisan daya baterai saat berada di Yogyakarta. Sejumlah hotel dan tempat wisata di sana sudah menyediakan layanan stasiun pengisian daya.
Seperti di tempat wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan, yang bahkan telah menyediakan fasilitas SPKLU fast charging. Masing-masing terdapat dua nozel jenis Chademo dan CCS2 berkapasitas 60 kW. Di sejumlah hotel juga sudah terpasang wall box berkapasitas 7 kW (slow charging).
Kompas/Luhur Arsiyanto Putra
Sampai di Yogyakarta, indikator di mobil menunjukkan daya baterai tinggal 34 persen dari semula 70 persen. Artinya, daya baterai habis 36 persen untuk menempuh jarak 147,2 km. Tim langsung makan malam di Gudeg Mbah Tjokro. Keesokan harinya Tim berkunjung ke Omah Petroek dan Candi Prambanan.
Lanjutkan
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Tersedia SPKLU di sejumlah hotel dan tempat wisata, seperti di Candi Prambanan. Pengalaman akan semakin lengkap karena wisata keliling candi bisa menggunakan skuter listrik sewaan.
Jika memilih di hotel, waktu mengisi baterai bisa dimanfaatkan untuk berwisata di sekitar hotel. Misalnya, jika menginap di Hotel Santika, hanya perlu berjalan kaki 300 meter, sudah sampai di Tugu Yogyakarta dan bisa berfoto dengan latar belakang tugu ikonik tersebut. Sejumlah kafe menarik juga ada di area itu.
Jika ingin berkelana lebih jauh, tersedia layanan sewa sepeda di hotel. Dengan Rp 30.000 sudah bisa keliling kota selama 3 jam atau mengunjungi kawasan Malioboro dan Keraton Yogyakarta.
Di Yogya, belum lengkap jika belum makan gudeg dengan sensasi ngemper di pinggir jalan. Gudeg Mbah Tjokro hanya berjarak 400 meter dari Tugu Yogyakarta.
Omah Petroek di Pakem, Sleman, juga bisa menjadi pilihan. Di sana, terdapat ratusan lukisan, patung, dan karya seni lainnya. Ada pula koleksi sajadah yang pernah digunakan mendiang Gus Dur hingga barang-barang peninggalan pendiri Kompas Jakob Oetama. Semuanya di tengah suasana perdesaan yang asri.
Kembali
Lanjutkan
Tidak terasa sudah sampai Surabaya. Di kota ini juga sudah tersedia stasiun pengisian daya untuk mobil listrik. Penasaran Tim EV mengisi daya mobil listrik di mana, dan mengunjungi destinasi wisata apa saja di Kota Pahlawan ini? Simak liputan lengkapnya, ayo lanjutkan ke halaman berikutnya!
Isi Daya Mobil
Selesai Mengisi Daya
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Di Surabaya, terdapat sejumlah titik stasiun pengisian daya, seperti di kantor PLN (SPKLU), pusat perbelanjaan, dan hotel.
Di WTC Surabaya Mall terdapat 1 unit charging station dengan tiga nozel berbeda. Salah satunya berkapasitas 22 kW untuk arus AC (medium charging), sisanya nozel untuk Chademo dan CCS2 yang berkapasitas 60 kW untuk arus DC (fast charging).
Kompas/Arie Nugroho
Di Dyandra Convention Center Surabaya, terdapat charging station di area parkir basement, berupa wall box berkapasitas 7 kW. Sementara di area parkir lobi Hotel Santika terdapat wall box berkapasitas 7 kW (slow charging).
Sebelum sampai Surabaya, tim mampir di kantor PT INKA Madiun, Jawa Timur. Jarak tempuh 176 km dari Yogyakarta menghabiskan 49 persen daya baterai. Dengan sisa baterai 51 persen, tim masih harus berkendara 162 km ke Surabaya.
Merasa ragu, tim menambah daya di stasiun pengisian yang ada di PT INKA. Stasiun ini baru saja tiba dari Bali setelah di sana sempat digunakan oleh Presiden Jokowi.
Dengan begitu, tim berkesempatan menjajalnya lebih dahulu sebelum stasiun resmi dioperasikan. Berkat stasiun ultrafast charging 60 kW itu, baterai terisi penuh hanya dalam waktu 30 menit.
Baca Juga
Lanjutkan
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Di Surabaya, jika mengisi daya di WTC Surabaya Mall, bisa sambil bervakansi ke Monumen Kapal Selam yang berada di kawasan Delta Plaza. Kedua tempat perbelanjaan lokasinya berdampingan.
Malam harinya bisa menjajal wisata susur Sungai Kalimas. Destinasi wisata baru ini punya dua titik pemberangkatan, dari Monumen Kapal Selam dan Taman Prestasi. Dengan biaya Rp 4.000, sudah bisa melintasi beberapa lokasi bersejarah sambil menikmati kerlip lampu warna-warni di kanan dan kiri jalur sungai.
Bagi yang ingin memanjakan lidah, bisa berburu makanan legendaris di sekitar WTC Surabaya Mall. Es Zangrandi atau Spesial Belut Surabaya layak dicoba. Kedua tempat itu bisa disambangi hanya dengan berjalan kaki dari WTC.
Jika memilih mengisi daya di Dyandra Convention Center Surabaya, masa menanti bisa diisi dengan berbelanja di Toko Buku Gramedia yang ada di lokasi yang sama. Di sekitarnya juga banyak tempat makan. Bisa juga berjalan ke Tunjungan Plaza, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya.
Baca Juga
Kembali
Lanjutkan
Sampai di Situbondo. Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang cukup dikenal dengan sebutan Daerah Wisata Pasir Putih. Apakah Tim EV dapat menemukan stasiun pengisian daya di sana? Dan destinasi apa saja yang dikunjungi? Simak liputan lengkapnya dari Tim EV pada halaman selanjutnya!
Isi Daya Mobil
Selesai Mengisi Daya
Kompas/Angger Putranto
Hanya ada satu stasiun pengisian daya di Situbondo, yakni wall box berkapasitas 7 kW yang berada di Kantor PLN Situbondo.
Tim berangkat ke Situbondo dengan daya baterai 100 persen. Saat di tol Pasuruan-Probolinggo daya jelajah hanya 3,2 km per kWh yang merupakan catatan terburuk Tim akibat proses berkendara yang lebih banyak menekan gas.
Kompas/Arie Nugroho
Tim pernah mencatat 7,6 km per kWh karena banyak menginjak rem. Fitur regenerative breaking memungkinkan proses pengereman terkonversi menjadi daya. Informasi dari produsen, daya jelajah standar mobil adalah 6,6 km per kWh.
Di Situbondo, tim mengisi daya di kantor PLN setempat. Sembari menunggu baterai penuh, tim makan di Rumah Makan Biru Daun.
Lanjutkan
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Mengisi daya mobil listrik di Situbondo hingga penuh sebenarnya tidak masuk agenda. Namun, setelah menyetir empat jam dari Surabaya, beristirahat adalah pilihan tepat.
Waktu istirahat sayang dibiarkan begitu saja karenanya dimanfaatkan sekalian untuk mengisi daya baterai, sekaligus mengisi perut yang keroncongan. Salah satu pilihan ialah Rumah Makan Biru Daun yang menyediakan makanan dengan suasana persawahan yang asri.
Kembali
Lanjutkan
Kota ini menjadi destinasi wisata yang populer belakangan ini. Simak halaman selanjutnya untuk mengetahui di mana tim EV mengisi daya mobil listrik dan destinasi apa saja yang dikunjungi selama di sana.
Isi Daya Mobil
Selesai Mengisi Daya
Kompas/Angger Putranto
Sedikitnya ada tiga titik charging station di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini. Dua di antaranya di Hotel Santika dan Hotel Kokoon. Hotel Santika memiliki satu wall box berkapasitas 7 kW, sedangkan Hotel Kokoon mempunyai 2 wall box berkapasitas 7 kW.
Satu stasiun lainnya berada di kantor PLN Banyuwangi berupa wall box 7 kW (slow charging).
Kompas/Arie Nugroho
Perjalanan ke Banyuwangi menempuh jarak 1.459 km dari titik berangkat di Menara Kompas. Tim baru masuk hotel pukul 00.40 setelah mengunjungi beberapa lokasi wisata di kota Banyuwangi. Waktu di hotel dimanfaatkan untuk mengisi baterai. Karena daya baru penuh setelah 8 jam pengisian, tim meninggalkan Hotel Santika tempat menginap selepas pukul 10.00.
Tim lalu menuju Pelabuhan Ketapang untuk menyeberang ke Bali. Saat itu pelabuhan relatif lengang. Tidak ada antrean di gerbang tiket dan dermaga. Menyeberang dengan feri butuh waktu satu jam.
Sekitar pukul 15.00 Wita, tim menginjak Pulau Dewata. Langkah pertama adalah mengisi perut dengan menu ayam betutu di warung tidak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk.
Lanjutkan
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Di Banyuwangi, belum terdapat fasilitas fast charging. Untuk menghemat waktu, mengisi daya sebaiknya dilakukan sembari menginap. Selain beristirahat, bisa juga dimanfaatkan dengan berkeliling kota atau menyaksikan festival seni budaya yang diselenggarakan hampir setiap akhir pekan.
Bisa juga berkunjung ke Rumah Dinas Bupati Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata yang terbuka untuk umum. Di sana terdapat rumah tradisional suku Osing (suku asli Banyuwangi), lengkap dengan interior aslinya. Di belakang rumah Osing, ada Sumur Sri Tanjung yang dipercaya terkait legenda nama Banyuwangi.
Bagi pencinta boga bahari, bisa berkunjung ke Mandar Fish Market. Menu dari olahan ikan atau ikan segar hasil tangkapan nelayan dijual di sepanjang jalan di kampung Nelayan Mandar. Lokasi ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki 500 meter dari kantor PLN.
Bagi yang ingin bersantai dengan pemandangan Selat Bali juga bisa ke Pantai Boom atau Banyuwangi International Yatch Club yang ada di kompleks Pantai Marina Boom.
Kembali
Lanjutkan
Akhirnya sampai juga di Bali! Perjalanan Tim EV berakhir di Pulau ini. Penasaran bagaimana infrastruktur untuk mobil listrik yang tersedia, dan ke mana saja Tim EV bervakansi selama berada di Pulau Dewata? Simak liputan lengkapnya, ayo lanjutkan ke halaman berikutnya!
Lanjutkan
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Bali menjadi salah satu daerah dengan SPKLU terbanyak. Ada setidaknya 15 titik SPKLU yang berkapasitas 25 kW hingga 50 kW. Semuanya dapat digunakan umum.
Khusus untuk gelaran KTT G20, PLN membangun 36 SPKLU di ITDC Nusa Dua dan 28 SPKLU di The Apurva Kempinski Bali dengan kapasitas masing-masing 200 kW (ultrafast charging).
Kompas/Arie Nugroho
Baca Juga
Lanjutkan
Kompas/Rony Aryanto Nugroho
Bali adalah surga vakansi. Banyak tujuan bisa dikunjungi, seperti wisata pantai dan budaya. Sebelum ke pantai, memastikan lokasi dan waktu tepat untuk berkunjung sangatlah penting. Untuk menikmati kemunculan matahari terbit bisa menyambangi Pantai Sanur.
Sementara matahari terbenam bisa disaksikan, antara lain, di Pantai Seminyak atau Pura Uluwatu. Laut yang berhias rona jingga sinar mentari yang tenggelam akan menjadi latar sempurna pergelaran tari kecak di kompleks Pura Uluwatu.
Baca Juga
Kembali
Lanjutkan
Perjalanan Tim Jelajah EV dari Menara Kompas di Jakarta hingga Pantai Seminyak di Bali menempuh jarak 1.662 km. Angka tersebut sudah termasuk perjalanan vakansi dan keliling kota transit.
Lanjutkan