Melalui buku Ultramarathon Man: Confessions of an All-Night Runner, Karnazes memotivasi para pelari pemula yang ingin ”naik kelas” ke tingkat berikutnya. Bila tadinya sekadar lari untuk kebugaran, misal dari berlari untuk jarak 5 kilometer, kemudian berlari 10 kilometer, dan selanjutnya mencoba berani untuk berlari di half marathon ataupun full marathon.
Sejumlah pelari yang telah ”lulus” berlari maraton bahkan meningkatkan tantangan untuk berlari ultra di atas jarak 42,195 kilometer.
Tentu, tidak semua pelari perlu menjadi pelari ultra karena tidak semua orang juga diberi karunia khusus untuk dapat berlari di atas batas kewajaran manusia. Diperlukan bakat, mental, fisik yang mumpuni, kerja keras, kemauan keras, serta latihan tanpa henti. Menjadi pelari ultramaraton itu ibaratnya telah mencapai tingkatan ”pendekar”.
Indonesia dengan sajian alam yang luar biasa indah berpotensi dijadikan ruang bermain yang luas untuk para pelari ultra. Sejumlah ajang lari ultra pun digelar, baik di lari lintas alam (trail) hingga di lintasan aspal atau ngaspal.