Membentang dari pesisir Arafura hingga puncak Carstenz Pyramid, Taman Nasional Lorentz menyimpan kekayaan alam yang penuh kemegahan. Dengan keanekaragaman hayati yang dimiliki, Lorentz bak raksasa yang tertidur.

Lorentz terletak di jantung Tanah Papua dengan kekayaan hayati yang tak terukur nilainya. Memiliki luas 2,34 juta hektar atau 35 kali luas Jakarta, Lorentz merupakan kawasan konservasi terluas se-Indonesia dan memiliki ekosistem terlengkap di kawasan Asia Pasifik.

Kawasan ini terbentang mulai dari ekosistem perairan laut dan pesisir, hutan rawa air tawar, hutan dataran rendah, sub-Alpine, hingga ekosistem pegunungan bersalju dengan titik tertinggi puncak Carstenz Pyramid, yakni 4.884 meter di atas permukaan laut.

Salah satu daya tarik utama kawasan Lorentz adalah Danau Habema yang terletak di ketinggian 3.200 meter di atas permukaan laut. Danau yang terletak di zona Sub-Alpine ini memegang predikat danau tertinggi di Indonesia.

Danau seluas 224 hektar ini berbaring tenang di kaki Pegunungan Trikora. Keanggunan dan kejernihan Danau Habema ini seakan menjadi penanda kemegahan kawasan Lorentz.

Saat pagi menjelang, kabut menyelimuti lembah, hingga permukaan danau. Aroma tanah basah dan hembusan angin pegunungan mengisi udara. Dari sebelah timur, di belakang Gunung Trikora, matahari masih sembunyi di tebalnya awan.

Pohon yang hijau dan kecoklatan mulai terlihat jelas di tepi danau. Air yang tenang terlihat serupa cermin raksasa, dengan kabut yang masih tebal di atasnya. Danau Habema perlahan menunjukkan semua lekuk keindahannya.

Bagi masyarakat setempat, danau ini memiliki beberapa nama. Salah satu nama yang dikenal bagi adalah Yuginopa. “Beberapa suku di sekitar Jayawijaya menyebut danau ini Yuginopa. Atau danau yang seperti perempuan dan laki-laki,” kata Dasilvira, petugas polisi hutan Balai Taman Nasional (TN) Lorentz.