Nasib Merana Lutung Jawa

Maudi dan Joko. Keduanya berselisih usia 1,5 tahun. Meski lebih tua, Maudi tampak lebih penakut terhadap orang yang baru datang. Berbeda dengan Joko, perangainya lebih tenang dalam menghadapi orang.

Tidak heran, sejak kecil Maudi hidup dalam belenggu. Kawat dipasang di sekujur tubuhnya hingga bagian bawah perutnya penuh luka. Kini, Maudi dan Joko hidup damai di Javan Langur Center-The Aspinall Foundation Indonesia Program (JLC TAFIP) di Batu, Jawa Timur. Begitu juga Takim. Ketiganya adalah penghuni baru JLC TAFIP sejak pertengahan September 2020.

Maudi hidup berdampingan dengan Joko meski terpisah kandang. Sementara Takim menghuni kandang di belakang, terpisah dari keduanya. Ketiga lutung jawa (Trachypithecus auratus) ini tiba di JLC TAFIP setelah dibawa oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur setelah diserahkan pemilik masing-masing yang tinggal di Jember, Surabaya, dan Probolinggo.

Kondisi Maudi yang penuh luka di bagian perut segera mendapat perawatan berupa jahitan di bagian lukanya oleh tim medis JLC TAFIP. ”Perut Maudi dibegel dengan kawat, membekas karena benda itu dipasang sejak ia kecil. Sampai dewasa tidak diganti. Akhirnya robek dan dijahit oleh tim medis,” ujar Iwan Kurniawan, Manajer Project The Aspinall Foundation Indonesia Program.

Maudi yang berkelamin betina berusia 6 tahun, sedangkan Joko yang berkelamin jantan berumur 4,5 tahun. Adapun Takim adalah jantan yang diperkirakan berusia 7 atau 8 tahun.

Di tengah situasi pandemi Covid-19, penyerahan lutung jawa dari masyarakat ke lembaga rehabilitasi di kaki Gunung Anjasmoro itu terus berlangsung. Maudi, Joko, dan Takim adalah lutung-lutung jawa yang diserahkan selama masa pandemi ini. Total sejak awal 2020, sudah ada 11 ekor lutung yang diserahkan, termasuk ketiganya.

Total lutung di JLC TAFIP kini menjadi 23 ekor. Jumlah ini baru saja berkurang karena pada 3 September lalu, empat ekor lutung dilepasliarkan ke hutan lindung di kawasan Coban Talun, yakni satu ekor jantan dan tiga betina lutung jawa.