Berbagai cara dilakukan distributor dan pedagang masker untuk mengelabuhi calon pembeli. Mereka berdalih masker mereka bisa dipakai untuk tenaga kesehatan meski tidak memenuhi standar dan peruntukannya bukan untuk itu.
Distributor hingga pedagang melakukan berbagai macam trik untuk mengedarkan masker tak berstandar. Mereka mengemas ulang produk impor, mengelabuhi calon pembeli dengan label lembaga pemerintah, hingga mengecoh konsumen dengan standar filtrasi palsu.
Distributor masker impor PT Berkah Bersama Alkindo misalnya, karyawan di kantor ini mengemas ulang masker buatan China merk V-Shine sebelum dijual ke pasaran. Masker yang belum dikemas berada dalam selubung plastik. Sementara kemasan kardus berada di tempat terpisah di satu ruangan.
Kemasan dalam kardus dilabeli logo Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan izin produksi Kementerian Kesesehatan (Kemenkes). Seorang pegawai menawari Kompas masker yang dia klaim bisa untuk tenaga kesehatan. “Kalau untuk nakes, kami ada jenis masker medis dengan tipe FFP2NR, harganya Rp 2.000 untuk per satuan,” ucap Ari, salah satu pegawai PT Berkah Bersama Alkindo, Sabtu (27/02/2021).
Saat berada di kantornya di kawasan niaga Roxy Mas, Jakarta Pusat, Ari menjelaskan masker dengan merk V-Shine itu memang tidak memiliki izin edar dari Kemenkes. Namun dia menekankan bahwa produknya telah mendapat izin dari BNPB. “Ini bukan izin edar (sambil menunjuk kordus masker V-Shine), melainkan izin dari BNPB. Ini kita barangnya dari China semua, karena kalau bikin sendiri susah,” ujarnya.
Sementara itu, distributor PT Mandiri Nugraha Ajitunggal mengemas masker merek Life Resources dengan label masker respirator N95. Distributor melengkapi kemasan itu dengan narasi bahwa masker dapat digunakan untuk menahan serpihan debu dan percikan cat semprot (airbrush and spraycan). Narasi di kemasan masker itu juga menyebut bahwa masker itu bisa melindungi pengguna dari virus SARS, flu burung, dan flu babi.
Meski ada narasi itu, Komisaris PT Mandiri Nugraha Ajitunggal Deepak Pritamdas Gurbani memastikan maskernya bukan untuk nakes. “Penjelasan yang ada pada kemasan kami terjemahkan dari pabriknya di China,” kata Deepak mengklarifikasi.
Di level pedagang daring maupun luring, mereka berusaha meyakinkan konsumen bahwa masker yang dijual bisa untuk nakes meski peruntukannya bukan untuk mereka. Meski terang-terangan maskernya bukan masker untuk tenaga kesehatan, penjaga Toko Setia Abadi di Pasar Pramuka, Jakarta.