Masurai, Kaldera Besar yang Terlewatkan

Kaldera Masurai berada di deretan kaldera Sumatera, seperti Toba, Maninjau, Ranau, Suoh, dan Krakatau, tetapi keberadaannya tidak terkenal. Penelitian pada 2015 membuktikan Gunung Masurai pernah meletus hebat dan menghasilkan kaldera besar.

Pulau Sumatera memiliki deretan kaldera terkenal, seperti Toba, Maninjau, Ranau, Suoh, dan Krakatau. Sebenarnya ada satu lagi kaldera besar bernama Masurai, tetapi letusan dahsyatnya tidak tercatat sama sekali. Pada tahun 2015,  tim Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral  membuktikan, letusan Gunung Masurai pada 33.000 tahun lalu menciptakan kaldera berdiameter 7 kilometer.

Temuan tim Badan Geologi itu diawali dengan surat permintaan Pemerintah Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, untuk meneliti susunan batu-batu seperti candi pada tahun 2014. Batu tersusun itu berlokasi di lereng Hutan Merangin, Dusun Koto Tapus. Warga setempat menduga itu adalah candi tinggalan zaman dulu kala dan menamainya ”Batu Bersusun”. Tanpa penelitian itu, kaldera Masurai mungkin tidak pernah terungkap.

Sekilas batuan itu bentuknya seperti susunan batang pensil segi enam, dari samping batuan itu memang mirip candi. Setelah peneliti Badan Geologi datang pada 2015, ternyata batuan itu bukan candi, melainkan sesar kolom. Sesar kolom merupakan produk letusan gunung api dan Batu Bersusun itu diteliti berasal dari letusan Gunung Tukat, puluhan juta tahun lalu. Dinding batu kolom ini merupakan proses pendinginan dari lava letusannya.

Hasil penelitian itu menjadi petunjuk awal bagi tim Badan Geologi untuk  menemukan kaldera Masurai. Kaldera itu berdiameter 7 kilometer dan dindingnya setinggi 2,2 kilometer, dari permukaan tanah tak jauh dari Gunung Tungkat yang meletus 33.000 tahun lalu. Gunung Masurai di Jambi ini kemudian masuk dalam daftar 18 kaldera Nusantara. Tim kaldera Masurai meneliti sekitar dua tahun dari tahun 2016.

Koordinator Tim Kaldera Nusantara Masurai dari Badan Geologi, Dipowiguno, mengatakan, tim sebenarnya kesulitan mendapatkan informasi mengenai kaldera Masurai ini karena sangat minim literaturnya. Bahkan, kaldera ini tidak tercantum dalam penelitian ahli asing. ”Padahal, ada sederet dengan kaldera Toba dan kaldera Maninjau di Sumatera. Namun, kaldera Masurai ini seperti terlewatkan begitu saja. Kami pun serius menelitinya,” kata Dipo.

Nah, salah satu kesimpulannya, kata Dipo, gunung ini meletus besar dan hanya sekali. Lalu, apa hubungan Tungkat dan Masurai?