Sejak 20 tahun terakhir, berbagai kelompok suku di Kota Bogor mengadakan kirab budaya dalam pawai Cap Go Meh yang merupakan puncak perayaan Imlek. Dulu, pawai Cap Go Meh hanya diramaikan iringan barong dan liong dari wihara. Kini, ogoh-ogoh, reog Ponorogo, beragam seni Sunda, dan berbagai pertunjukan meramaikan pawai Cap Go Meh, acara Kota Bogor yang saat ini masuk dalam kalender wisata budaya nasional.

Ada 74 kelompok atau rombongan yang menghadirkan beragam jenis seni budaya di sepanjang Jalan Surya Kencana hingga Jalan Siliwangi sepanjang 2,1 kilometer pergi–pulang, awal Februari lalu. Total jarak yang ditempuh sejauh 4,2 kilometer dengan puluhan ribu warga memadati tepian jalan dari Pasar Bogor, Gang Aut, hingga pertigaan Jalan Batutulis. Sejak pukul 17.00 massa sudah memadati jalur pawai budaya. Selepas ibadah maghrib, acara digelar meriah dinaungi langit cerah hingga pukul 22.30 menjelang tengah malam.

Selain prosesi budaya berbagai suku bangsa Nusantara yang indah itu, aneka usaha kecil juga menjajakan makanan-minuman khas Bogor di sepanjang jalur pawai budaya Cap Go Meh yang nama resminya Cap Go Meh Bogor Street Festival 2023.

Acara berlangsung meriah, aman, dan selamat. Pawai budaya Cap Go Meh ditutup dengan ratusan sukarelawan membersihkan sampah hingga tengah malam, yang terkumpul sebanyak 160 karung.

KOMPAS/EDDY HASBY
Tarian Liong menyemarakkan pawai perayaan Cap Go Meh di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/2/2023).

Guntur Santoso, penggagas pawai budaya Cap Go Meh, mengatakan, awalnya acara tersebut digelar tahun 2000 pascareformasi 1998 dengan semangat mengukuhkan hubungan antarkelompok di masyarakat.

”Ayah saya veteran 1945. Kita harus bisa membawa persatuan. Acara pawai budaya ini semangatnya Pancasila, para pemuka agama menjadi pengarah dan pelindung, ritual-ritual agama digelar, semangat persatuan Indonesia, kerakyatan dan musyawarah diwujudkan dalam berbagai rapat dan kerja para sukarelawan yang sudah berlangsung 20 kali ini serta keadilan sosial dengan kehadiran ratusan pedagang kecil,” kata Guntur, putra Anton Ong (alm), veteran Tentara Pelajar asal Pemalang, Jawa Tengah.

Adapun Anton Ong yang beberapa kali ditemui penulis adalah pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Bogor dan Wihara Dhanagun. Dalam acara pawai budaya Cap Go Meh 2023, rombongan Habib Alattas, tokoh masyarakat di perkampungan Empang Bogor, hadir. Kesenian islami hadrah dari Kampung Pulo Geulis membuka acara pawai budaya.

Karnaval budaya ini memang unik. Dewan pengarahnya selain dari wihara, ada habib, romo, pendeta, mangku, dan berbagai tokoh adat. Warna adat Nusantara mengemuka dalam perhelatan tahunan di Kota Bogor.

Selanjutnya, sambutan dan pembukaan acara digelar di depan halaman Wihara Dhanagun atau Ho Tek Bio di Pasar Bogor. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Wakil Menteri Pariwisata Angela Tanoesoedibjo hadir di tengah lautan puluhan ribu orang. Ridwan, salah seorang sukarelawan yang juga mantan anggota Paskibra Kota Bogor, mengatakan, di sekitaran gerbang utama Kebun Raya ada 50.000-an orang berkerumun dengan sabar menunggu arak-arakan pawai budaya.