Apa salah bayi-bayi itu? Lahir ke dunia tidak dikehendaki orangtua kandungnya, lalu diperdagangkan calo-calo bayi. Praktik ini dapat memutus asal usul bayi dan berpotensi menghilangkan hak bayi jika tumbuh dewasa. Liputan investigasi harian Kompas mengungkap praktik ini yang terindikasi kuat melibatkan tenaga kesehatan.
Kenyataan pahit ini dialami NI (26), perempuan yang tinggal di Jakarta Utara. Semula, NI ingin menyembunyikan kehamilan di luar nikah dengan menitipkan calon bayinya di tempat yang dikelola SH (42) di Bogor, Jawa Barat. Lelaki yang menjuluki dirinya sebagai Ayah Sejuta Anak ini menawarkan bantuan penampungan dan persalinan NI.
Ternyata SH menjadi perantara adopsi ilegal anak NI dengan imbalan uang Rp 15 juta dari orangtua angkat di Lampung bernama Herdianto. Nama Herdianto ini tercatat sebagai “suami” NI dalam dokumen surat keterangan lahir (SKL) NI di Rumah Sakit Vitalaya, Pamulang, Banten 17 Juni 2022. Sebelum kedok SH terbongkar, NI tidak mengenal Herdianto.
Ada Jejak Dokter
Ironisnya, dokumen SKL itu ditandatangani dokter berinisial ARI yang merawat NI semasa hamil. Ketika menyadari ada kejanggalan, NI menanyakan ke perawat rumah sakit. “Saya kaget. Saya tanya perawat, yang menyuruh menuliskan nama orang lain itu SH,” kata NI.
Dokumen itu dapat menjadi dasar siapa pun membuat akta kelahiran lalu masuk ke dalam kartu keluarga. Dengan demikian, asal usul anak NI terputus jika masalah ini tidak diungkap.
Saat dikonfirmasi, Herdianto menyatakan uang Rp 15 juta itu dibayarkan ke SH sebagai pengganti perawatan. Sementara NI membantah pernyataan Herdianto. Sebab biaya persalinannya menggunakan asuransi jaminan kesehatan nasional atas namanya.
Kompas mendatangi RS Vitalaya, Rabu (12/4/2023) untuk menanyakan, mengapa nama Herdianto masuk dalam SKL bayi NI. Salah seorang karyawan menyatakan, “Kasus Bu NI sudah selesai di rumah sakit kami,” katanya. Sementara dr ARI yang menandatangani SKL bayi NI tidak mau berkomentar. “Ke manajemen saja ya. Saya tidak bisa karena masih ada operasi,” tuturnya, Jumat (5/5/2023) saat hendak keluar rumah sakit.