Mencoba Senapan Serbu Terbaru Buatan Indonesia

Pabrikan senjata PT Pindad, Bandung, selain membuat ribuan pucuk senapan serbu (SSV2) sejak tahun 1990-an, kini mengembangkan berbagai senapan serbu baru.

Ada varian senapan SS1-V2 versi amfibi untuk Korps Marinir TNI AL yang dapat dioperasikan di air bagi pasukan pendarat dan ada senapan purwarupa diberi nama AM-1, yang pertama kali dimunculkan dalam pameran Indo Defence, November 2022.

Senapan AM-1 menggunakan gas sebagai pendorong piston dengan amunisi ukuran 5,56 standar NATO.

Senapan AM-1 memiliki panjang 88,1 cm dengan bobot kosong 3,25 kilogram yang menggunakan popor permanen–bukan popor lipat. Kompas mendapat kesempatan mencoba senapan yang masih dalam purwarupa itu saat berkunjung ke PT Pindad, Bandung, 28 Maret 2023. Senapan yang dijajal dilengkapi teleskop dengan penjejak inframerah.

Senapan AM-1 itu mirip dengan M-16 yang semula dikenal sebagai ArmaLite Rifle-15 atau AR-15 yang lahir di Amerika Serikat pada 1957, kemudian digunakan luas di tahun 1960-an. Menurut Direktur Komunikasi PT Pindad Komarudin, pemilihan pengembangan senapan dengan basis M-16 karena pertimbangan kepraktisan dan mudahnya memperoleh amunisi.

”Senapan ini juga baik untuk digunakan petembak runduk (sniper) untuk jarak 500–900 meter. Tim liputan Kompas pun bisa menggunakan dengan mudah kan tadi di lapangan tembak,” kata Komarudin.

Senapan M-16 menjadi ikon dalam Perang Vietnam, terutama pada paruh terakhir 1960-an, menggantikan senapan M-14. Pada awal penggunaan, Konggres AS sempat memanggil berbagai pihak terkait karena adanya keluhan senapan M-16 tersebut macet saat digunakan dalam kancah Perang Vietnam.

Kompas/Rian Septiandi
Senapan serbu terbaru buatan PT Pindad, AM-1, Selasa (28/3/2023). Senapan AM-1 menggunakan gas sebagai pendorong piston dengan amunisi ukuran 5,56 standar NATO.