Mengembalikan Kehidupan di Setu Citongtut

Setu Citongtut adalah sumber kehidupan di Desa Cicadas dan sekitarnya. Airnya yang bersih membuat ikan-ikan betah hidup di situ. Situ atau danau ini juga menjadi sumber air bagi sumur-sumur warga. Airnya yang melimpah juga digunakan untuk mengairi sawah di beberapa desa.

Wawan Ramdani (46) ingat betul, saat kecil, ia bisa mandi dan mencari ikan di Setu Citongtut. Airnya bersih, kehidupan terasa betul.

”Kalau dulu, ikan mas dan tawes juga banyak di situ,” ujar warga Desa Cicadas itu.

Warga Cicadas lainnya, Aditya Putra (36), juga sempat menikmati ikan paray (Rasbora argyrotaenia), hasil memancing dari Setu Citongtut.

kompas/nina susilo
Setu Citongtut di Desa Cicadas Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor yang dikelilingi lebih dari 20 industri. Hal ini berpengaruh pada kondisi air situ karena limbah industri dibuang ke situ tanpa pengolahan terlebih dahulu.

Situ yang berlokasi di Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ini juga menjadi andalan untuk mengairi sawah di wilayah Desa Cicadas dan Desa Wanaherang yang bersebelahan dengan Cicadas. Selain untuk irigasi, situ juga terhubung dengan sumur-sumur warga.

Namun, setelah industri bertumbuh di kawasan Gunung Putri, ditambah meningkatnya produksi limbah domestik, kondisi situ pun mulai berubah. Kerap kali airnya berbuih, menghitam, dan mengeluarkan bau tak sedap. Ikan-ikan yang dulu kerap dijumpai kini tak ada lagi.

”Dari 2010 tercemarnya sudah parah. (Airnya) Hitam, bau, enggak ada kehidupan. Keong pun enggak ada,” ujar Aditya.

Di sekitar Setu Citongtut terdapat 23 industri, antara lain detergen, bahan kimia, minyak wangi, konstruksi mesin, air minum, dan keramik.