Mengintip Pangkalan Militer Asing di Sekitar Indonesia

Isu Laut China Selatan menjadi wacana hangat di media Barat dan dunia Barat seiring berakhirnya Perang Dingin di Eropa Barat pada 1990-an. Pangkalan militer asing pun berkembang pesat di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir.

Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Junior alias Bong-Bong di awal tahun 2023 mengumumkan mengizinkan pembukaan sembilan pangkalan militer untuk digunakan Amerika Serikat di Filipina. Kantor berita Reuters pada 22 Maret 2023 mengutip pernyataan Presiden Marcos Jr menyatakan bahwa pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat berada di seluruh Filipina, termasuk di provinsi-provinsi yang berbatasan dengan Laut China Selatan.

Pihak AS meminta akses bagi pangkalan militer di Isabela, Zambales, dan Cagayan—semuanya di Pulau Luzon di selatan Pulau Taiwan. Selain itu direncanakan pangkalan di Pulau Palawan yang berdekatan dengan Kepulauan Nansha atau Spratly. Pulau Palawan terletak di utara Pulau Kalimantan dan merupakan salah satu jalur rawan terorisme serta penyelundupan senjata dari kelompok Moro di Filipina Selatan.

Pulau Palawan juga menjadi bagian dari daerah otonomi baru bangsa Muslim Moro yang dirundingkan dengan pemerintah pusat Filipina dengan berbagai faksi perjuangan Moro di Filipina Selatan yang mencakup bagian barat Pulau Mindanao dan Kepulauan Sulu (Basilan-Sulu-Tawi-Tawi atau disebut Basulta).

KOMPAS/THREES NIO
Kesibukan di salah satu bagian dari pangkalan AL-AS Subic pada 1975. Di sebelah kanan nampak kapal induk dengan beberapa helikopter AL di geladaknya.

Pemerintah Amerika Serikat menyiapkan dana 80 juta dollar AS di awal kerja sama tahun ini untuk perbaikan infrastruktur pangkalan militer, yakni Pangkalan Udara Antonio Bautista di Pulau Palawan, Pangkalan Udara Basa di Provinsi Pampanga di Pulau Luzon, Fort Magsaysay di Nueva Ecija, Pangkalan Udara Benito Ebuen di Pulau Cebu, dan Pangkalan Udara Lumbia di Pulau Mindanao.

Pangkalan militer asing itu menambah jumlah pangkalan militer Amerika Serikat saat ini di kawasan Asia Tenggara dan sekitar Indonesia yang berada di Guam—utara Papua, Darwin (Australia), dekat Provinsi Nusa Tenggara Timur; Kepulauan Kokos wilayah Australia di barat daya Pulau Sumatera, Diego Garcia di Samudra Hindia, di barat Pulau Sumatera, dan pangkalan ”logistik” di Singapura.

Selain itu, hingga kini ada penempatan pasukan Gurkha di Singapura dan Brunei sebagai kelanjutnya kerja sama pertahanan peninggalan penjajahan Inggris di Asia Tenggara. Hingga tahun 1970-an, masih terdapat pangkalan militer Inggris dan Australia di Singapura dan Butterworth, Penang, Malaysia.

Pangkalan militer AS