Menandai tiga tahun beroperasinya Jalan Tol Trans-Jawa, Kompas melakukan penelusuran di urat nadi Pulau Jawa ini untuk melihat sejauh mana jalur ini memberi manfaat bagi daerah di sekitarnya. Pembangunan tol Trans-Jawa dirintis sekitar 40 tahun silam dan dinyatakan resmi terhubung pada 20 Desember 2018. Jalan tol itu membentang sepanjang 1.023 kilometer (km) dari Merak di Banten hingga Probolinggo di Jawa Timur.
Keberadaan Tol Trans-Jawa membuka keran investasi dan mendorong berkembangnya industri di wilayah yang dilalui jalur tol. Di Jawa Tengah, berkembang kawasan industri di Batang dan Kendal, serta di Brebes yang masih dalam tahap pembebasan lahan.
Sebanyak 13 kota baru berbasis industri juga bakal dibangun dalam 10-30 tahun mendatang di wilayah Jawa Barat, tepatnya di kawasan Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati). Kawasan itu didukung keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Majalengka; serta Pelabuhan Patimban di Subang.
Selain sektor industri, pariwisata di sejumlah daerah yang dilalui tol juga berkembang. Kota Cirebon di Jabar, Kota Semarang dan Surakarta di Jateng, serta Kota Surabaya di Jawa Timur termasuk yang mendapat berkah peningkatan kunjungan wisatawan.
Berbagai dinamika di seputar jalur Tol Trans-Jawa direkam oleh wartawan Kompas saat menyusuri jalan tol tersebut. Berikut ini adalah laporan penelusurannya: