Menjaga Hutan, Mencegah Pandemi

Berkurangnya lahan hutan akibat aktivitas manusia memicu munculnya penyakit menular zoonosis yang berisiko menjadi pandemi. Risiko tersebut muncul karena hilangnya habitat dan berubahnya sistem ekologi. Menjaga keberlangsungan hutan menjadi upaya untuk mencegah terjadinya pandemi di masa depan.

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejumlah bukti menyatakan Covid-19 yang disebabkan oleh virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) bersumber dari penularan zoonosis, yaitu penularan patogen dari hewan ke manusia. Kelelawar diduga menjadi pembawa virus ini.

Namun karena kontak manusia dengan kelelawar jarang, penularan virus diduga melalui perantara hewan yang lebih dekat kontaknya dengan manusia. Sampai dengan 10 Juli 2020, sebanyak 12,29 juta jiwa terjangkit virus ini.

Sebelum Covid-19 menyebar, pada awal Desember 2019, sebuah studi dalam jurnal Proceedings of National Academy of Science (PNAS) yang meneliti tentang flu babi (H1N1) sejak 2011-2018 menyebutkan bahwa sekelompok baru virus H1N1 berpotensi menjadi pandemi di masa depan.

kompas/totok wijayanto
Petugas Departemen Pertanian menyemprotkan cairan disinfektan kepada babi-babi yang positif terjangkit virus flu burung sebelum dimusnahkan di Desa Babat, Legok, Kabupaten Tangerang, Minggu (24/7/2005).

Kelompok virus yang disebut G4 EA H1N1 telah menyebar di peternakan babi di China pada 2016. Virus ini berisiko menular pada manusia sebab mampu bereplikasi secara efektif pada saluran pernapasan manusia.

Kemunculan penyakit menular zoonosis tersebut bukan hal yang mengagetkan lagi. Sebelumnya telah muncul virus zika (1947), ebola (1976), infeksi bronkitis atau IBV (1937), nipah (1998), MERS (2012), SARS (2016), dan puluhan patogen lainnya yang dapat menginfeksi manusia.

Sekitar 75 persen penyakit infeksi menular baru (emerging infectious disease/EIDs) bersumber dari penularan hewan ke manusia.

Sekitar 75 persen penyakit infeksi menular baru (emerging infectious disease/EIDs) bersumber dari penularan hewan ke manusia. Secara alamiah, virus dan patogen-patogen lain dapat dengan cepat bermutasi dan beradaptasi pada lingkungan baru sehingga selalu ditemukan jenis patogen yang baru.

Meskipun berkembang secara alami, munculnya penyakit infeksi menular zoonosis juga dipicu oleh aktivitas manusia. David Quammen penulis buku Spillover yang telah menyelidiki penularan virus dari hewan ke manusia selama lebih dari satu dekade mengatakan, relasi manusia dengan alam menjadi kunci munculnya penyakit zoonosis. Relasi manusia dengan alam cenderung konsumtif, intrusif, dan destruktif.