Menyelami Batin Putin

Putin, seperti juga Gorbachev dan Yeltsin, menganggap AS dan sekutunya terus mengkhianati Rusia.

Pendekar, mata-mata, politisi, penyayang hewan, anak orang biasa. Semua identitas itu merupakan sebagian dari jati diri Vladimir Vladimirovich Putin. Meski lama menjadi kader Partai Komunis Uni Soviet, ia sama sekali tidak berminat membangkitkan lagi kejayaan Uni Soviet. Ia cenderung ingin memulihkan kejayaan Kekaisaran Rusia.

Ia juga mencitrakan diri sebagai orang saleh, rutin ke gereja, dan melakukan berbagai ritual ibadah. Kesalehannya, antara lain, ditunjukkan dengan mengikuti upacara berendam di kolam kala suhu menembus beberapa derajat di bawah nol. Ia juga kerap terlihat mendatangi gereja dan mengikuti misa.

Putin memimpin salah satu negara terkuat di dunia dengan 900.000 tentara aktif dan 2 juta pasukan cadangan. Rusia, negara yang dipimpinnya sejak 1999, memiliki lebih dari 40.000 kendaraan lapis baja dan tank.

Lebih dari 2.000 pesawat tempur dan helikopter serbu juga dioperasikan militer Rusia. Moskwa juga punya 6.375 hulu ledak nuklir. Sebagai panglima tertinggi Rusia, Putin bisa memerintahkan penggunaan semua senjata itu.

Semua pencapaian Putin hari ini dimulai dari kelahirannya di Leningrad pada 7 Oktober 1952. Di kota yang kini kembali bernama St Petersburg itu, Putin tinggal sampai menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Negeri Leningrad.

Ia menjadi anak tunggal karena kedua kakaknya meninggal, jauh sebelum mantan perwira Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB), dinas agen rahasia Uni Soviet, itu lahir.

Badung, tetapi disiplin

Putin, mantan Direktur Federálʹnaja Slúžba Bezopásnosti Rossíjskoj Federácii (FSB), pengganti KGB, itu mengaku sebagai anak badung selama di sekolah dasar. Untuk menyalurkan semangatnya, ia belajar judo dan sambo. Militer Uni Soviet mengembangkan sambo pada awal abad ke-20.