Mereka yang Tertinggal di Tengah Percepatan Vaksinasi Covid

Alokasi vaksin untuk lansia jauh lebih kecil dibanding dengan alokasi kelompok sasaran lain. Ini terjadi karena tidak ada strategi khusus menjangkau mereka untuk mendapatkan vaksin dengan mudah.

Kondisi ini membuat lansia semakin tertinggal dalam jangkauan vaksinasi nasional. Penelusuran Kompas di berbagai daerah memperlihatkan minimnya keberpihakan terhadap warga lansia. Kompas menemukan fakta-fakta tersebut di gudang-gudang penyimpanan vaksin, lokasi vaksinasi, serta fasilitas kesehatan di tingkat pertama.

Pada pelaksanaannya, vaksinasi kelompok lansia ini menggunakan alokasi pemerintah daerah. Selain untuk lansia, jatah pemda masih dibagi untuk tenaga kesehatan, aparatur sipil negara, dan elemen warga lain. Penelusuran di gudang-gudang vaksin, alokasi vaksin pemda lebih kecil dibanding alokasi untuk Polri, Tentara Nasional Indonesia, dan kolaborator. Meski lebih banyak, namun alokasi untuk tiga entitas ini tidak secara khusus menyasar kelompok lansia.

Juli hingga Agustus, Kompas mendatangi sejumlah tempat penyimpanan vaksin di tingkat provinsi, kabupaten, kota, hingga level puskesmas. Di penyimpanan vaksin Provinsi Jawa Tengah (Jateng), selain tersimpan alokasi vaksin pemda, juga terdapat vaksin TNI, Polri, Otoritas Jasa Keuangan, dan sejumlah kolaborator lain. Untuk vaksin yang ditujukan ke entitas di luar pemda, Dinas Kesehatan Jateng tidak dapat mengelolanya sesuai target sasaran prioritas. Sebab alokasi yang dimaksud sudah dibagi sejak dari Kementerian Kesehatan.

Gudang vaksin Pemprov Jateng, pada Jumat (30/7/2021), menerima kiriman vaksin Sinovac dari Jakarta sebanyak 12.456 vial. Dari jumlah itu, hanya 4.980 vial merupakan jatah Pemprov Jateng. Selebihnya, 7.476 vial dibagi dua, 3.378 vial untuk TNI dan 3.378 vial untuk Polri. Satu vial berisi 10 dosis vaksin.

Saat vaksin Moderna datang pertengahan Agustus, pemerintah pusat mengalokasikan 1.020.000 dosis untuk Polda Jateng. Sedangkan alokasi Pemprov Jateng 170.000 dosis. Jatah ini pun dibagi ke 35 kabupaten/kota untuk booster nakes.

Di Jateng, ada kesepakatan di tingkat musyawarah pimpinan daerah bahwa vaksin jatah pemda menyasar ke kelompok prioritas, terutama lansia dan pasien komorbid. “Dengan alokasi itu, kami fokus ke kelompok sasaran prioritas yang rentan dan banyak kasus kematian,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo.

Per Selasa (24/8/2021), di Jateng baru 31,08 persen lansia divaksin dosis pertama dan 23,27 persen dosis kedua dari target 3,68 juta lansia.

Kondisi serupa juga terjadi di Jawa Barat. Puskesmas sebagai ujung tombak vaksinasi pemda yang diharapkan memberi layanan maksimal pada lansia, tidak memiliki stok vaksin yang cukup. Sejumlah puskesmas seperti di Rancaekek, Kabupaten Bandung, kehabisan stok vaksin sama sekali pada Jumat (6/8/2021). Padahal, hari itu adalah jadwal vaksinasi di puskesmas. Puskesmas ini memiliki sasaran vaksinasi 80.000 orang. Namun, warga yang divaksin baru sekitar 4.000 orang. Padahal, puskesmas sudah menggelar vaksinasi sejak Februari.