Mineral Pendukung Teknologi Masa Depan

Indonesia bergelimang mineral istimewa untuk membangun industri berteknologi tinggi dan secara mandiri pada suatu saat nanti.

Jika melihat potensi sumber daya alamnya, Indonesia sebenarnya mudah menarik investor untuk mengembangkan produk industri berbasis teknologi tinggi. Teknologi tinggi ini, misalnya komputer, telekomunikasi, kendaraan listrik, pesawat terbang, industri baterai berkapasitas besar, industri pertahanan, dan teknologi nuklir.

Hal itu mungkin dilakukan karena Indonesia memiliki potensi besar bahan mineral yang disebut logam tanah jarang (LTJ). Mineral LTJ atau dalam istilah internasional disebut rare earth element (REE) adalah komoditas mineral pertambangan yang sangat strategis bagi kemajuan teknologi masa depan.

Menurut Badan Geologi, Kementerian ESDM, LTJ sebenarnya bukan unsur logam yang jarang. Namun, istilah ”rare” atau jarang, dimaksudkan sebagai tidak umum. Logam ini di Indonesia belum banyak dikenal dan belum diketahui secara pasti sumber dayanya.

Kompas/Edna Caroline Pattisina
Ekspedisi NKRI yang diadakan TNI berhasil menemukan berbagai batu yang mengandung “logam tanah jarang” yang langka dan berharga. Wakil KSAD Letjen Munir (kanan) saat menutup ekspedisi, Sabtu (6/6/2015) mengharapkan hasil ekspedisi ini bisa dimanfaatkan pemerintah.

Secara teori, LTJ merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk critical mineral terdiri dari kumpulan unsur-unsur scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu), dan yttrium (Y).

LTJ umumnya dijumpai dalam sebaran dengan jumlah yang tidak besar dan menyebar secara terbatas. Misalnya, thulium (Tm) dan lutetium (Lu) yang merupakan dua unsur yang kelimpahannya terkecil di dalam kerak bumi, tetapi secara kuantitas jumlahnya 200 kali lebih banyak dibandingkan kelimpahan emas (Au).

Bahan penting

Mineral LTJ bersifat tidak tergantikan karena memiliki sifat khas, yakni reaktif tinggi terhadap air dan oksigen, bentuk senyawa stabil dalam kondisi oksida, titik leleh relatif tinggi, serta sebagai bahan penghantar panas yang tinggi. Sifat inilah yang membuat LTJ memicu pengembangan teknologi material baru untuk meningkatkan kualitas produk. Tidak ada material lain yang sebanding dengan material jenis ini. Hal ini menyebabkan LTJ memiliki posisi yang vital dan strategis bagi sebuah negara.