Awal Agustus 2017, Wuling Confero diluncurkan. Mobil MPV dengan 7 tempat duduk dan mesin 1.500 cc, itu, menggebrak pasar dengan harga jual Rp 128,8 juta hingga Rp 165,9 juta (on the road Jakarta) atau jauh di bawah harga mobil-mobil MPV sekelasnya.
Saat Wuling Cortez diluncurkan enam bulan kemudian, lagi-lagi harga jualnya menimbulkan rasa tercengang. Dengan berbagai kelengkapan fitur yang seolah ”palugada” alias apa lu mau gua ada, Wuling Cortez hanya dibanderol Rp 218 juta hingga Rp 264 juta (on the road Jabodetabek). Padahal, Wuling Cortez disebut-sebut akan menandingi Toyota Kijang Innova.
Produk mobil China setelah itu, DFSK Glory 580, mulai bisa dipesan pada April 2018 ini, meski tanggal peluncurannya belum dipastikan. Harga SUV berkapasitas 7 tempat duduk ini rumornya di bawah Rp 300 juta!
Proses Produksi DFSK Glory 580
StampingDi workshop ini, lembaran-lembaran baja dipres dengan 4 mesin pres berbeda untuk berbentuk menjadi bagian-bagian bodi dasar mobil.
Pencetakan plat-plat baja menjadi bagian-bagian mobil yang diinginkan.
Pemotongan dan pelubangan plat baja berdasarkan cetakan dasar pertama.
Pengecekan kembali hasil stamping.
WeldingPotongan plat baja yang sudah dibentuk sesuai kebutuhan bagian mobil kemudian dilas satu sama lain membentuk bodi dasar mobil.
Proses pengelasan dilakukan secara robotik sehingga presisi dan rapi. Dan akan dicek kembali hingga benar-benar rapi.
PaintingKerangka bodi yang sudah disatukan pada proses welding kemudian dibawa ke bagian pengecatan.
Pengecatan dilakukan oleh robot dari segala arah dengan presisi yang sama sehingga menjadi rata dan rapi.
AssemblingBagian ini memiliki empat jalur yang saling tersambung satu sama lain sesuai urutan perakitan, dimulai dari Line Trimming, Line Chassis, Line Final, dan jalur pengetesan dan pengecekan.
Proses pemasangan seperti karet pada pintu, kursi, roda, pipa pengisian bahan bakar, hingga pencetakan nomor rangka.
Proses penyempurnaan seperti pemasangan kaca-kaca hingga pengecekan pertama pada baut-baut yang terpasang.
Proses pengecekan, salah satunya adalah pengecekan kebocoran air pada mobil yang dimasukkan ke sebuah terowongan yang menyemprotkan air bertekanan tinggi.
Jejak kehadiran mobil China pertama ke Tanah Air bisa dilacak hingga Sebelas tahun lalu. Kala itu, medio 2006, Kompas mengangkat laporan tentang mobil mungil Chery QQ. Saat itu, harga jual Chery QQ di Indonesia sekitar Rp 70 juta hingga Rp 80 juta, harga yang cukup murah untuk sebuah mobil perkotaan (city car) 11 tahun lampau.
Menurut Komisaris PT Indomobil Sukses International (ISI) Tbk Gunadi Sindhuwinata, Chery QQ masuk ke pasar Indonesia dengan menggandeng Indomobil pada akhir 2005. ”Mereka sanggup memproduksi cetakan-cetakan yang menjadi cikal bakal industri komponen otomotif secara lengkap.
Ini merupakan modal besar untuk memproduksi mobil dengan tingkat komponen dalam negeri yang sangat tinggi,” ujar Gunadi, yang kala itu menjabat Presiden Direktur PT ISI.
Saat itu, pengusaha Indonesia sangat hati-hati memasukkan mobil China ke Tanah Air. Merek China sempat rusak akibat kehadiran sepeda-sepeda motor China pada akhir 1990-an yang sebagian besar adalah jiplakan sepeda motor buatan merek Jepang. Menurut Gunadi, rusaknya merek otomotif China dipicu ulah orang-orang yang hanya mau berjualan saja tanpa membangun basis industri otomotif yang serius.
Kerabat Kerja
Penulis
Dahono Fitrianto
Stefanus Osa Triyatna
Penyelaras Bahasa
Lucia Dwi Puspita Sari
Panorama 360
Arjendro Darpito
Grafis Desainer
Dicky Indratno
Gunawan Kartapranata
Web Desainer
Deny Ramanda
Produser
Pandu Lazuardy
Haryo Damardono