Nyala Api Konservasi di Baduy

Sejak lama, masyarakat Baduy hidup bersahabat dengan lingkungan. Mereka tidak pernah serakah dalam mengelola alam. Konsistensi itu tanpa disadari menjadi jalan konservasi yang memberikan kebermanfaatan bagi lintas generasi.

Berjarak sekitar 160 kilometer dari Jakarta, bentang alam Desa Kanekes kontras dengan kondisi Ibu Kota yang dipadati “hutan beton”. Desa di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, itu masih didominasi hutan, kebun, dan ladang, dengan udara sejuk khas pegunungan.

Hari Kamis (16/3/2023), beberapa bidang ladang padi huma yang sudah dipanen di kawasan Baduy Luar, tampak dibiarkan apa adanya. Padi hasil panen diikat menggunakan kulit bambu kering dan dijemur dengan cara digantung di tengah ladang.

Salah satu bidang ladang itu milik Dani (32), warga Kampung Legok Jeruk, Baduy Luar. Sudah lebih dari sepekan ladangnya selesai dipanen dengan hasil 115 ikat padi.

Ladang itu tidak akan ditanami padi lagi selama 5-7 tahun ke depan (bera) sebab warga Baduy menerapkan pola perladangan berpindah. Masa bera diberlakukan untuk memulihkan daya dukung lahan.

“Tanahnya diberi waktu istirahat dulu. Kalau ingin tanam padi lagi, harus di lahan lain yang sudah selesai dibera (diistirahatkan),” ujar Dani.