Panggilan Merawat Oma Opa di Panti Wreda

Motivasi untuk merawat sesama membuat Anyusiata Wula (65) setia bekerja sebagai perawat orangtua lansia selama 32 tahun. Dimulai dari menjadi perawat muda pada usia 33 tahun di Panti Wreda Bina Bhakti, Babakan, Setu, Tangerang Selatan. Hingga akhirnya sudah menjadi perawat senior yang bertanggung jawab pada tiga panti, yakni Bina Bhakti, Caritas di Bekasi, dan Stella Maris, Kabupaten Bogor.

”Saya merasa terpanggil merawat oma opa. Sejak kecil saya selalu bertugas menemani kakek nenek saya di kampung,” tutur Anyus, panggilan Anyusiata.

Namun, bukanlah perjalanan yang mudah untuk melewati waktu 32 tahun bagi Anyus. Awal bekerja merawat orangtua lansia, Anyus sering menangis. ”Itu oma opa kalau mau dimandikan kadang-kadang marah dengan kata-kata yang enggak enak didengar,” katanya.

Anyus pun beberapa kali mempunyai pengalaman mendampingi orangtua lansia yang akan meninggal. ”Macam-macam proses meninggalnya. Ada yang minta ditungguin, minta disiapkan baju pesta. Ada juga yang meninggal dengan tenang tanpa ditungguin,” tutur wanita kelahiran Sabu Raijua, NTT, ini.

Selama 32 tahun mengabdi di panti wreda, Anyus tidak putus asa dan terus belajar untuk memahami kehidupan orang lansia. Dia belajar merawat orang lansia dari pengalamannya sendiri selama puluhan tahun tanpa ada pendidikan khusus.

”Merawat orangtua lansia butuh kesabaran dan harus melayani dengan hati. Merawat mereka seperti merawat orangtua sendiri,” kata Anyus menutup pembicaraan.

KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN
Anyusiata Wula (65), perawat panti, memijat seorang lansia di Panti Werdha Stella Maris, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jumat (26/4/2024).