Pasar Baru Tahun 1930-an: Pusat Belanja Internasional

Kawasan Pasar Baru pada 1930-an menjadi pusat perdagangan yang ramai oleh beragam suku bangsa Asia dan Eropa yang berjualan. Pengunjung yang datang juga berasal dari aneka bangsa, mulai dari Australia hingga Amerika Serikat! Pasar Baru masuk wilayah Weltevreden yang mencakup wilayah seputaran Harmoni, Istana Negara, dan Pejambon di Batavia.

Dinamika perdagangan di Pasar Baru pada 1930-an dicatat seorang perempuan asal Inggris, Harriet Winifred Ponder, dalam bukunya, Java Pageant Impressions of The 1930’s. Perempuan dengan nama pena HW Ponder ini berulang kali ke Jawa pada periode 1920-an hingga 1930-an. Ia menyebut aktivitas di Pasar Baru sebagai new bazaar yang ramai oleh aktivitas pedagang Tionghoa, Mumbay (India), Belanda, Indo Eropa, tukang foto Jepang, toko kulit Perancis, hingga pedagang keliling Jawa, Betawi, dan lain-lain.

Menurut Ponder, meski dipenuhi pertokoan milik pedagang Tionghoa, Pasar Baru tidaklah seperti Nanking Street di Shanghai yang ramai oleh plang-plang reklame huruf kanji berukuran besar. Pertokoan Tionghoa di Pasar Baru justru sangat berlanggam Eropa dalam hal arsitektur dan ragam papan nama tokonya.

Para pedagang Tionghoa, menurut Ponder, mengikuti selera konsumen mereka di Pasar Baru yang didominasi pembeli Eropa. Walhasil, gaya toko mereka pun mengikuti selera Eropa dalam rancangan muka dan tata ruang toko yang menggabungkan secara harmonis selera Barat dan dunia Timur.

Tata ruang di Pasar Baru, dalam pandangan Ponder, mirip Bond Street di Kota London yang sibuk sepanjang hari oleh aktivitas niaga. Pasar Baru juga merupakan satu-satunya jalan yang dibangun rapi teratur mirip hunian Eropa kelas atas di Weltevreden. Lalu-lalang manusia yang berada di Pasar Baru pun, termasuk warga Bumiputera, mengikuti gaya Eropa, termasuk dalam berbusana.

Saat berkeliling Pasar Baru, Ponder menyaksikan para perempuan Belanda yang datang bersama anak-anak mereka. Demikian pula, perempuan Indo Eropa yang berlalu-lalang dalam balutan busana aneka warna dan sepatu high heels. Ada pula wisatawan dari Amerika Serikat dan Australia yang berkeliling dalam kelompok kecil. Antrean mobil bergerak perlahan di jalan yang diberlakukan satu arah dari Pasar Baru ke arah Jalan Pintu Air dan jurusan Gang Kelinci, Gereja Ayam.

Pada masa itu, agar adil bagi para pemilik toko di Pasar Baru, diberlakukan giliran parkir mobil di sisi kiri satu minggu dan ganti di sisi kanan pada minggu berikutnya.