Dari Peruri Sampai ke Peru

Desember 2019, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) berhasil memenangi tender untuk mencetak 520 juta bilyet (lembar) uang kertas nueva sol, mata uang Peru, negara di belahan Amerika Selatan.

Proyek itu senilai 16,5 juta euro atau setara Rp 255 miliar. Proses pencetakan akan dimulai pertengahan 2020.

”Dari empat pecahan mata uang yang ditenderkan, tiga pecahan kami menangi dengan selisih harga yang cukup kompetitif,” kata Direktur Pengembangan Usaha Perum Peruri Fajar Rizki, Rabu (8/1/2020).

kompas/totok wijayanto
Petugas Perusahaan Umum Percetakan Uang RI (Peruri) menjelaskan berbagai jenis mata uang yang pernah dibuat di Pabrik Peruri, Karawang, Jawa Barat, Senin (6/4/2015).

Sebelumnya, Peruri memenangi tender pencetakan uang Nepal 630 juta lembar uang kertas pada periode 2015-2016, selain membantu mencetak pita cukai dan prangko.

Pada 2015, Peruri mencetak 33 juta prangko untuk Filipina dan 2,5 juta buku paspor untuk Sri Lanka. Sementara pada 2018, Peruri mencetak 5 miliar pita cukai untuk Pakistan.

Saat ini, Peruri tengah menjajaki kerja sama pencetakan uang dengan Kerajaan Eswatini di Afrika Selatan. Sebagai perusahaan percetakan uang terbesar di dunia, Peruri terus melebarkan sayap bisnis pencetakan uang di berbagai belahan dunia.

kompas/totok wijayanto
Uang pecahan kertas dan logam tahun emisi 2016 saat peluncurannya di Gedung Thamrin, Bank Indonesia, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Menurut Fajar, bisnis pencetakan uang masih menjanjikan. Laporan ”The Future of Banknotes to 2023” oleh Smithers Spira, nilai pasar uang kertas global diperkirakan tumbuh 2,7-3,2 persen dalam periode 2018-2023. Smithers Spira adalah otoritas dunia dalam rantai pasokan industri pengemasan, kertas, dan cetak.