Petualangan di Jalan Raya Pos Tahun 1852

Petualang Inggris dari British India, Charles Walter Kinloch, berkeliling dari Batavia sampai Banyumas melalui Jalan Raya Pos pada tahun 1852.

Jalan Raya Pos (Groot Post Weg) menjadi jalur utama transportasi di Pulau Jawa sejak awal 1811. Pembangunan Pulau Jawa kemudian di abad ke-20 dan kini berkembang seiring pertumbuhan pusat ekonomi sepanjang Jalan Raya Pos. Petualang Inggris dari British India, Charles Walter Kinloch, pada 1852 berkeliling Pulau Jawa melalui Jalan Raya Pos. Ini penggalan catatan Kinloch dalam ruas jalan dari Bandung ke Cirebon-Tegal dan Banyumas.

Perjalanan dimulai dari Bandung ke Sumedang sejauh 29 mil—sekitar 45 kilometer—dengan kereta kuda. Terdapat pemandangan indah di sekitar Tanjung Ising Kup sebelum perjalan menurun ke arah lembah ke jurusan Sumedang. Kinloch mencatat, Kota Sumedang lebih indah dan tidak seperti Bandung yang berada di sebuah kawah. Kota Sumedang memiliki pemandangan lembah-lembah yang terbentang luas di sekitar kota kecil tersebut.

”Sejak dari Batavia-Buitenzorg (Bogor)-Bandung, inilah Sumedang tempat terindah yang kami temui,” kata Kinloch.

Dia mengutip ungkapan keindahan Kota Naples atau Napoli yang disebut ”Un pezzo di cielo caduto in terra” atau sepotong surga tertinggal di bumi untuk memuji keindahan Kota Sumedang dengan pemandangan Gunung Tampomas di dekatnya.

KITLV
Kereta kuda di Sumedang. Kereta semacam ini digunakan Petualang Inggris dari British India, Charles Walter Kinloch, pada 1852 berkeliling Pulau Jawa.

Sejarawan Universitas Padjadjaran, Bandung, Nina Herlina Lubis dalam buku Ekspedisi Anjer-Panaroekan Laporan Jurnalistik Kompas mencatat, ruas Jalan Raya Pos antara Bandung dan Sumedang adalah salah satu bagian yang tersulit pembangunannya karena medan perbukitan batu dan endemik malaria, seperti di Cadas Pangeran. Ruas jalan tersebut bagian dari proyek Jalan Raya Pos dari Buitenzorg-Karang Sambung (sekarang Kecamatan Tomo dekat Sumedang) yang dibangun dengan dasar Besluit atau Surat Keputusan tanggal 5 Mei 1808.

Ruas jalan yang dikenal sebagai Cadas Pangeran saat ini letaknya di bawah ruas jalan asli dari Jalan Raya Pos yang jauh lebih curam. Selepas ruas tersebut, perjalanan berlanjut ke Karang Sambung yang sekarang bagian dari Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, terdapat 12 Stasiun Pos sampai ke Kota Tegal.

Perjalanan kereta kuda dari Bandung ke Cirebon harus menyeberang dengan rakit di Sungai Cimanuk, lalu tiba di Palimanan, dilanjutkan perjalanan ke Cirebon. Selanjutnya menyeberangi Sungai Losari yang kini menjadi titik perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah terdapat Stasiun Pos di Kota Kecamatan Tanjung. Kereta kuda kemudian harus menyeberangi Sungai Cipamali di antara Brebes dan Kota Tegal.