Pinang Sang Pemenang

Tiga tahun silam, Siti Khodijah nekat menebangi batang-batang kakao di kebunnya. Awalnya, ia kewalahan mengurus 250 batang kakao yang kala itu diserang penyakit. Sudah ia coba obati, tetapi penyakit pada tanaman itu tak kunjung berakhir. Apalagi, harga panen buah kakao terus turun. Pada saat yang sama, ia mendapati perkembangan harga pinang yang terus naik. Tanpa ragu, Siti menebangi tanaman kakao. Hamparan itu lalu ditanami pinang demi meraih mimpi untuk hidup yang lebih sejahtera.

”Jumlahnya (pohon pinang) sekarang sekitar 150 batang,” kata Siti, petani di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (7/4/2022).

Kompas/Irma Tambunan
Buah pinang varietas unggul Pinang Betara asal Jambi.

Dalam sepuluh tahun terakhir, harga pinang naik 200 persen. Dari sebelumnya seharga Rp 7.000 per kilogram (2012) kini harganya menyentuh rata-rata sebesar Rp 20.000 per kg di tingkat petani. Perburuan pinang pun terjadi di mana-mana seiring tingginya permintaan pasar dari Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Pabrik pengolahan pinang biji juga tumbuh di banyak tempat di Jambi. Kondisi itu menambah gairah para petani.

Selain Siti, gairah serupa dialami Rohani (43). Ia bersyukur karena tanamannya yang sudah lebih dari tiga tahun itu telah menghasilkan. Dari hamparan 3 hektar, Rohani dapat mengumpulkan hasil panen rata-rata 100 kg per bulan. Setelah buah-buah dikupas dan dijemur kering, hasil penjualannya mencapai hampir Rp 2 juta per bulan.

Ia pun bekerja sebagai buruh lepas di sebuah pabrik pengolahan pinang dekat rumahnya. Dengan upah rata-rata Rp 100.000 per hari, Rohani bisa menghasilkan Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per bulan. ”Kalau dihitung-hitung, dari tanam pinang dan kerja di pabrik pinang, hasilnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Kompas/Irma Tambunan
Setelah dikumpulkan dari hamparan kebun, pelepah pinang dijemur. Pelepah akan diolah menjadi briket, bahan bakar alternatif yang kini populer di Desa Teluk Kulbi, Kecamatan Betara, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Senin (24/4/2022).

Potensi besar

Sewaktu mengunjungi CV Indokara, pabrik pinang tempat Siti dan Rohani bekerja, Presiden Joko Widodo menyebut potensi pinang sangat besar. Pinang juga dapat terus dikembangkan menjadi komoditas ekspor yang besar. Sebab, banyak negara yang meminati. Untuk itulah, Presiden Jokowi meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memperluas penanaman pinang varietas unggul serta mendorong petani menerapkan pengelolaan budidaya yang lebih baik agar hasil panen maksimal.